Salah satu korban, Yusep Maulana, yang ditemui Wagub Uu, menuturkan bahwa kejadian pengeroyokan bermula saat Ia dan keempat temannya Dadang Wahyudin, Taufik Lubis, Asep Erwin, dan Lucky Wanda Rivana berjualan Jaket Kulit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Tanpa sebab yang pasti kelima warga aseli Garut (Asgar) ini dituduh sebagai komplotan penculik anak.
Lebih- lebih, kendaraan niaga mereka, Daihatsu Grand Max juga turut diamuk massa, dirusak dan dijarah seisinya. Ratusan potong jaket kulit hingga bekal pakaian pun raib dijarah. Mobil rusak parah bahkan hingga terguling.
Baca Juga:Pesona Danau Sentarum, Kawasan Konservasi dengan Keindahan Alam dan Kekayaan Flora FaunaLink Gratis Persija Jakarta vs Arema FC 12 Februari 2023, Nonton Disini bukan di Situs Ilegal
Diketahui, masa tersulut emosi setelah mendapat kabar bahwa kelima warga Asgar melakukan percobaan penculikan anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara. Pesan beredar dari mulut kemulut hingga via aplikasi chat WhatsApp.
“Saat lagi nawar- nawarin jaket biasa, jaketnya juga dipegang, itu yang saya heran, padahal jelas saya bawa -bawa jaket, katanya, ada anak kecil bilang culik, ibunya ada di dalam rumah, kata ibunya, culik yang mana? Itu itu, lalu saya difoto, lalu dilaporin ke desa, padahal juga, saya jajan jajan dulu disitu, berhenti dulu, ngopi, biasa saja santai kita,” kata Yusep.
“Beberapa saat kemudian, ada yang datang bawa kunci mobil dari saya, dia ajak kita ke desa, ayo ke desa ke desa, kata dia, kita dibawa ke desa, spontan masa langsung “breg”,” katanya.
Bahkan di Kantor Desa pun masa masih menyerbu kelima warga Jabar ini, sampai petugas datang dan meredam aksi main hakim sendiri itu.
Aksi massa yang mengamuk hingga merusak dan menjarah mobil tersebut divideokan oleh salah satu warga pun viral di beberapa platform sosial media. (rls)