JAKARTA – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak semua partai yang tergabung ke dalam koalisi Perubahan untuk membentuk sekretariat Perubahan.
Menurut AHY, untuk mewujudkan koalisi Perubahan dibutuhkan keseriusan dari Partai Demokrat, PKS dan NasDem untuk bergerak bersama.
Hal itu menurut AHY juga sebagai bentuk menjaga komitmen dalam koalisi perubahan.
Baca Juga:Outfit Celana Kulot untuk ke KantorBRI Microfinance Outlook 2023: Peran Strategis BRI Akselerasi Inklusi Keuangan & Praktik ESG di Indonesia
AHY juga ingin memperjelas bahwa koalisi antara Demokrat, PKS dan NasDem tidak dalam rangka politik pragmatis dan transaksional.
“Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”kata AHY dikutip dari FIN (Grup Radar Garut)
AHY sendiri melihat bahwa koalisi Perubahan ini sudah pada tahapan final.
Dengan waktu lebih dari 6 bulan, menurut AHY sudah cukup untuk memutuskan yang penting dan fundamental.
Adapun soal bakal calon Presiden, menurut AHY sudah ada kemiripan dan mungkin saja kesepakatan bahwa tiga partai ini memandang Anies Baswedan lah sebagai Capresnya.
“Bagi Demokrat, Mas Anies adalah Tokoh Perubahan dan Perbaikan,” katanya.
Adapun kaitan Bakal Calon Wakil Presiden, menurut AHY, baik Demokrat dan PKS keduanya memiliki aspirasi kader intinya yang ingin disandingkan dengan Anies.
“Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar,” terang AHY.
Namun yang terpenting adalah diskusi Bacawapres sebaiknya tidak menghalangi finalisasi koalisi.
Baca Juga:Wakil Bupati Garut Ditanya Soal Masa Jabatan Kades 9 TahunWarna Cat Rumah yang Sejuk, Indah Dipandang dan Adem
“Kami rasional saja. Janganlah sampai faktor penentuan Bacawapres ini malah jadi hal yang menghambat untuk terbentuknya Koalisi Perubahan. Karena itu, Demokrat akan ajak PKS supaya memberikan keputusan Bacawapres ke Bacapres yang kita usung. Dengan begitu, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama di dalam koalisi,” papar AHY.
Bukan hnaya itu, AHY juga berpendapat bahwa Anies Baswedan akan mempunyai independensi dalam menentukan pasangannya, tanpa diintervensi oleh pihak mana saja.
“Sehingga pasangan ini akan harmonis dan sama-sama melengkapi ketika kelak memperoleh amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” tegas AHY.