GARUT – Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Situ Bagendit, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Iwan Siswandi memberikan klarifikasi soal keluhan pengunjung tentang tarif.
Pasalnya ada beberapa tarif di sejumlah sarana dalam Situ Bagendit yang rupanya tidak include dengan tarif masuk. Ada penambahan biaya sejumlah sarana ketika pengunjung hendak menikmatinya.
Iwan Siswandi membenarkan bahwa ada sejumlah sarana yang tidak include dengan tarif tiket masuk. Misalnya adalah Amphitheater, menara pandang dan juga rumput sintetis.
Baca Juga:Warga Desa Kujangsari Banjar Keluhkan Kendaraan Proyek Lalu LalangDPC PDI Perjuangan Garut Berikan PMT Untuk Ibu Hamil di Cibatu
Untuk Amphitheater ini dikenakan lagi tarif sebesar Rp5 ribu per orang. Penambahan tarif ini menurut Iwan bukan kebijakan UPT, tapi itu adalah kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Garut melalui Disparbud.
Payung hukumnya pun jelas sudah berbentuk Peraturan Daerah (Perda). Sehingga pemberlakuan tarif terhadap sarana Amphitheater bukan sesuatu yang illegal.
” Memang itu sudah ada aturannya tidak semarangan mengeluarkan tiket tanpa aturan,” ujarnya.
Pihaknya kata Iwan, hanya melaksanakan tugas yang diberikan Dinas saja. Karena kewenangan itu sepenuhnya ada di Dinas.
Adapun alasan kenapa penambahan tarif itu dilakukan?. Ada beberapa pertimbangan yang memang mengharuskan pemberlakukan tarif itu diberikan.
Yang pertama adalah untuk menambah PAD atau pendapatan asli daerah. Yang kedua adalah untuk biaya pemeliharaan Amphitheater itu sendiri. Dan alasan ketiga adalah untuk pembatasan jumlah pengunjung yang masuk ke amphitheater.
Untuk alasan yang ketiga ini, tampaknya menjadi alasan yang paling utama. Pasalnya ketika amphitheater tidak dibatasi, dulu jumlah pengunjung yang masuk bisa mencapai ribuan orang. Hal itu mengakibatkan sarana amphitheater menjadi kotor, rusak dan banyak sampah.
Baca Juga:Tutorial, Makna dan ContohnyaCara Cek Nomor Indosat
Setelah diberlakukannya tarif tambahan itu, akhirnya jumlah pengunjung yang masuk ke sana bisa dibatasi. Hal itu membuat amphitheater lebih terawat dibanding ketika gratis dulu.
” Alhamdulillah setelah ditiket itu ada pengendalian, mengurangi kerusakan. Karena kemarin sebelum ada tiket, hampir ribuan masuk dan dampaknya banyak sampah, kotor temboknya, juga terus kita kan perlu pemelliharaan,” katanya.
Dengan demikian menurut Iwan, apa yang menjadi keluhan pengunjung itu menurutnya tidak pantas dibesar-besarkan. Terlebih lagi penambahan biaya itu tak seberapa, hanya Rp5 ribu saja.