Latar belakang dari pembangunan Underpass, Bambang memaparkan, frekuensi kereta api yang melintas setiap 2 menit sekali, seringkali menimbulkan antrean di perlintasan.
Kemudian, kecepatan rata-rata kendaraan pada peakhours sangat rendah, yaitu sekitar 6-15 km/jam, sehingga tidak efisien. Tingginya volume kendaraan yang melintas di Jalan Dewi Sartika, yaitu sebanyak 2.400 kendaraan per jam.
Konstruksi Underpass Dewi Sartika, termasuk kategori kompleks karena dibangun di bawah perlintasan kereta api dan saluran irigasi.
Baca Juga:Peta Tol Getaci, Garut-Bandung Hanya 20 MenitPeran BNI Dukung Olahraga Nasional Diapresiasi Menpora
“Selama masa pelaksanaan konstruksi, operasional kereta api dan saluran irigasi tetap fungsional,” katanya.
Kadis BMPR Jabar mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Underpass Dewi Sartika.
“Kami berharap, agar aset Underpass ini bisa dimanfaatkan dan dirawat dengan baik oleh masyarakat pada umumnya. Semoga Alloh meridhoi langkah kita,” pungkasnya.
Gambaran Umum Pelaksanaan Konstruksi Underpass Dewi Sartika
1. Panjang Penanganan : 970 meter
2. Panjang Underpass : 470 meter
3. Lebar Underpass : 11 meter
4. Lebar Perkerasan : 7 meter
5. Jumlah Jalur 2 jalur 1 arah
6. Kecepatan Rencana : 40 km/jam
7. Pembangunan jalan pendamping sepanjang 385 meter, untuk mengakomodir akses masyarakat sekitar underpass
8. Kelengkapan rambu-rambu lalu lintas, marka dab perlengkapan jalan lainnya
9. Konstruksi menggunakan 1.013 pile dan didukung 6 pompa dengan kapasitas masing-masing 300 kubik per jam untuk penanganan sistem drainase di dalam underpass
10. Untuk menambah estetika, konstruksi Underpass ditambahkan beautifikasi berupa mural, ornamen dan PJU dekoratif yang menghiasi beberapa titik di dinding underpass
11. Untuk menambah keasrian, dilakukan penanaman pohon dan penataan landscape di sekitar Underpass. (*)