RADAR GARUT – Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mengeluarkan surat himbauan terkait dampak permainan lato-lato yang dianggap membahayakan di lingkungan sekitar.
Permainan yang sering disebut nok-nok saat ini banyak diminati apalagi oleh anak-anak dengan rentan umur masih dalam Sekolah Dasar (SD).
Namun dengan adanya permainan tersebut yang berbentuk 2 bola yang keras dengan seutas tali, menyebabkan beberapa kasus anak yang banyak terkena nok-nok hingga menjadi masalah serius.
Baca Juga:Saldo DANA Gratis Rp500 Ribu Tanpa Aplikasi dan Undang Teman15 Akun Youtube Bisa Kamu Tonton Agar Membuat Kamu Produktif
Terdapat kasus yang beredar dampak dari nok-nok yang menyebabkan bola mata anak pecah akibat bola nok-nok yang keras tersebut mengenai matanya.
Ada dampak lain juga seperti banyak terdapat bejol di jidat maupun cedera yang lainnya akibat dengan adanya permainan ini.
Maka dari itu dalam surat himbauannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menuturkan sehubungan saat inin sedang marak penggunaan permainan jenis lato-lato dan sejenisnya mengingatkan kepada semua pihak terkait dampak dari permainan tersebut.
“sebagai bentuk antisipasi, maka Bapak/Ibu agar terus mengingatkan semua pihak dampak dari permainan lato-lato (nok-nok) atau sejenisnya yang dianggap membahayakan di lingkungan atau satuan Pendidikan masing-masing,” ucap Kadisdik Garut, Ade Manadin dalam surat himbauannya.
Kadisdik Garut juga menghimbau agar permainan lato-lato yang dianggap membahayakan tersebut untuk mengalihkan penggunaan permainan tersebut.
Maka dari itu, ia menghimbau satuan Pendidikan agar mengarahkan peserta didik menggalakan jenis permainan tradisional sebagaimana himbauan surat dari dinas Pendidikan sebelumnya.
Dalam surat himbauan resmi ini ditujukan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan, Pengawas TK, SD, SMP, Penilik serta Kepala Sekolah jenjang TK, SD, SMP di Garut terkait maraknya permainan lato-lato (nok nok).