BANDUNG – Masjid Raya Al Jabbar setelah diresmikan banyak dikunjungi masyarakat, dari yang ingin beribadah sampai sekedar berwisata.
Banyak masyarakat yang tertarik untuk mengunjungi masjid indah ini. Namun karena banyaknya yang berkunjung tanpa memperhatikan kebersihan, akhirnya banyak sampah di sekitar masjid Al Jabbar.
Untuk itu, Ridwan Kamil meminta kepada masyarakat yang berkunjung ke masjid Al Jabbar agar mengedepankan ketertiban dan jangan buang sampah sembarangan.
Baca Juga:Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun, Intip Kembali Kinerja Cemerlang BRIRidwan Kamil Sebut Serapan Anggaran 2022 Capai 96 Persen
‘’Saya ingin masjid ini terjaga kebersihan dan masyarakat yang berkunjung juga harus tertib, karena ini adalah tempat ibadah,’’ ujar Ridwan Kamil dalam keterangannya, Selasa, (3/1).
Kang Emil—sapaan akrab Gubenur Jabar berpendapat keramaian yang terjadi di Masjid Al Jabbar adalah hal wajar. Meski menimbulkan masalah kebersihan terutama di kolam retensi.
Untuk itu, Kang emil meminta agar disepanjang kolam retensi dipasang papan himbauan agar masyarakat membaca dan turut menjaga kebersihan.
Kang emil juga akan menugaskan petugas jaga yang akan berkeliling menggunkan pengeras suara untuk mengingatkan warga agar jangan buang sampah sembarangan.
Selain itu, keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang disepanjang kolam retensi juga akan ditertibkan dan ditata Hal ini dillakukan agar para pedagang jangan jual sembarangan.
“Nanti ada pasukan khusus pakai toa (pelantang) untuk mengingatkan (masyarakat) tidak buang sampah sembarangan, tidak main air di kolam retensi yang bukan seharusnya. PKL juga ditertibkan,” tegasnya.
Kang emil menambahkan daya tarik wisata religi, rencana peresmian Museum Al Jabbar akan dilakukan pada Februari 2023. Saat ini meseum Al Jabbar sedan dalam tahap persiapkan dengan matang.
Baca Juga:PPKM Dicabut, Gubernur Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Jabar Tetap WaspadaDapat Pelatihan dan Modal dari BRI, Wanita Ini Sukses Bangun Usaha Kerupuk Daun Bambu
Meseum Al Jabbar nantinya akan menyuguhkan peradaban sejarah penyebaran islam di nusantara. Meseum Al Jabbar nanti akan mejadi bahan rujukan wisata sejarah perkembangan islam. Khusnya di Jawa Barat.
Untuk diketahui, Masjid ini dapat menampung 30 ribu jamaah. Proses penataan Masjid tersebut masih terus dilakukan oleh pempro Jabar. (yan)