Dapat bertelur hingga 100 butir lebih
Ular sanca dapat mengeluarkan lebih dari 100 butir telur, namun jumlah tersebut dihasilkan sesuai ukuran dan bobot ular tersebut. Ular sanca dapat berkembang biak pada usia 3 sampai 4 tahun dan rata-rata telur yang dihasilkan hanya sekitar 30 butir, telur tersebut akan menetas selama 3 bulan bahkan ada juga yang sampai 4 bulan lebih sesuai dengan suhu ingkubasi telur. Untuk ukuran anakan ular yang baru menetas adalah sekitar 70 cm.
Terkenal akan aneka warna dan motif
Banyak penghobies sekaligus pecinta hewan reptile yang menjadikan ular sanca sebagai hewan favoritnya untuk dipelihara karena ukuran dan warna serta motifnya yang menarik, ular sanca memiliki banyak varian genetik yang sudah direkayasa seperti albino, leucistic (putih polos), tiger dan warna-warna lainnya. bukan hanya di Indonesia saja yang menjadikan hewan ini sebagai peliharaan eksotis, di luar negara seperti amerika saja sudah banyak yang mulai mengembangbiakan ular sanca, sampai-sampai harga ular dengan genetik (morph) baru dapat di hargai puluhan juta hingga ratusan juta.
Ular sanca kembang dapat memangsa makhluk yang lebih besar dari tubuhnya sendiri bahkan dapat melebarkan mulutnya sampai 10 kali lipat dari ukuran mulut aslinya, mangsa utama ular sanca adalah hewan-hewan berdarah panas seperti tikus, ayam, kambing, babi ,sampai dapat memangsa manusia sesuai dengan ukuran tubuh ular yang dimiliki.
Baca Juga:8 Alat Musik Tradisonal Asal Jawa Barat6 Cara Merawat Leopard Gecko Yang Mudah Untuk Pemula
Dapat berpuasa hingga setahun lebih
Metabolisme ular cenderung lebih lambat dibandingkan dengan hewan lainnya, bahkan mereka juga dapat berpuasa selama berbulan-bulan setelah memangsa hewan yang besar. dan kejadian ini juga pernah dialami oleh salah satu seekor sanca yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak yang untuk makan selama 23 bulan. untungnya setelah berpuasa selama itu nafsu makannya kembali seperti sanca pada umumnya.