Padalah, para masyarakat yang mengalami paceklik dan kelaparan itu sampai mengais-ngais tempat sampah demi mendapatkan makanan.
Pengemis itu lalu mengatakan bahwa sikap yang dilakukan Nyai Endit sangatlah tidak manusiawi. Ia menganggap Nyai Endit sangatlah serakah dan kejam, lantaran tidak mau bersimpati dengan msayarakat sekitar yang mengalami kelaparan dan sangat membutuhkan bantuan.
Mendengar perkataan pengemis itu Nyai Endit pun marah dan segera memerintahkan para pengawalnya untuk segera mengusir orang yang mengacaukan pestanya itu. Namun, tidak disangka pengemis itu pun mampu mengalahkan para pengawal yang besar dan kekar dalam satu gerakan.
Baca Juga:Sejarah Dodol Garut, Dari Zaman Kolonial Sampai MilenialJenis-Jenis Ikan Channa Hias Yang Enak Di Pandang
Pengemis itu ternyata bukan orang sembarangan. Ia merupakan sakti yang menjelma menjadi seorang pengemis, semua tamu Nyai Endit yang hadir pun tertegun dibuatnya. Pengemis itu pun lantas menantang Nyai Endit untuk mencabut ranting pohon yang baru saja ditancapkanya dihalam rumahnya.
Pengemis itu mengatakan jika mampu mencabutnya, Nyai Endit termasuk orang yang paling mulia di dunia. Pengemis itupun mengizinkan jika ingin diwakilkan. Dengan sombongnya, Nyai Endit menyuruh pengawal untuk mewakilkanya. Diluar dugaan pengawal itu yang kekar ternyata tidak sanggup mencabut ranting itu.
Tapi, ketika pengemis itu maju untuk mencabutnya, ranting tersebut berhasil dicabut dengan mudah. Tiba-tiba, lubang ditanah bekas ranting itu keluar air yang sangat deras diselingi guncangan gempa bumi yang seakan-akan menelan desa itu.
Dengan sekejap, desa yang dialami oleh Nyai Endit terendam banjir dan berubah menjadi danau, yang kemudian dikenal dengan nama situ bagendit. Konon katanya di danau itu hidup lintah yang di nyakini sebagai jelmaan nyai endit.
lihat juga channel ini:
https://www.youtube.com/watch?v=APJxITpvbFg