MAJALENGKA – Sebuah Kampung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dikabarkan rawan terjadi gangguan tuyul. Warga pun memasang plang agar siapa saja waspada terhadap gangguan tuyul itu.
Terutama kepada para pendatang, warga memperingatkan untuk hati-hati terhadap gangguan tuyul, saat berkunjung ke kampung itu.
Seperti dilansir dari Radar Cirebon (Grup radargarut.jabarekspres.com) Kampung yang dikabarkan rawan gangguan tuyul itu berlokasi di Blok Pataking, Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka.
Baca Juga:Pemuda Monitor Pencairan BLT BBM, BPNT di Garut, Jangan Sampai Ada Potongan dengan Dalih TertentuMisi Kemanusiaan Baguna DPC PDI Perjuangan Garut di Cianjur
Lokasi Kampung itu sebetulnya tidak jauh dari pusat Kota Kabupaten Majalengka.
Di sebuah video yang viral di medsos dan youtube Bolokonto TV, kampung itu dikatakan rawan tuyul karena banyak yang kehilangan uang. Hal itulah yang membuat warga menuding tuyul pelakunya.
Selain itu warga juga mencurigai ada warga yang memelihara tuyul tersebut.
Karena tak mau kejadian kehilangan uang terulang, warga berinisiatif membuat peringatan menggunakan plang.
Plang itu dibuat warga dengan papan seadanya yang ditautkan pada sebatang bamboo dan ditancapkan ke tanah.
Di Plang itu ada tulisan besar: hati-hati Kawasan Rawan Tuyul.
Sampai sejauh ini memang belum ada warga yang melihat tuyul dengan mata kepalanya sendiri. Namun kejadian kehilangan uang yang mencurigakan, menyebabkan warga menuding tuyul.
Warga meyakini, kehilangan uang tersebut karena dicuri oleh tuyul yakni mahluk gaib dengan ciri-ciri kepala botak memakai celana pendek dan bertubuh pendek seperti anak kecil.
Baca Juga:BRI Mendapat Peringkat Tertinggi di Ajang ASRRAT 2022, Jadi Role Model Penerapan ESGPelaporan Warga Garut ke KPK Soal Bimtek Perangkat Desa Dikembalikan, Begini Tanggapan Pelapor
Mahluk gaib ini, sudah menjadi urban legend di masyarakat. Meski keberadaannya sudah lama tidak terdengar lagi, karena zaman yang kian modern.
Percaya atau tidak dengan keberadaan tuyul tersebut, yang jelas kehilangan uang di kampung itu memang seriang terjadi.
Seorang warga yang diwawancarai, Abah Ali mengatakan, sebenarnya mereka malu dengan adanya rambu Hati-hati Kawasan Rawan Tuyul. Tetapi, warga merasa tidak ada pilihan lain.
“Sebenarnya saya malu, daerah tempat tinggal saya dipasangi rambu itu. Tapi bagaimana lagi. Tujuannya supaya pendatang hati-hati dan mereka yang memelihara tuyul juga malu,” kata Abah Ali, pada video asli yang ternyata diunggah kurang lebih setahun lalu.