GARUT – Mahasiswa dari Universitas Pancasakti Bekasi gelar Workshop Inovasi Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berbasis Perkembangan Anak dan Konteks Budaya Sunda pada hari Rabu, 16 November 2022 di Gedung Pendopo Garut.
Workshop yang dilaksanakan satu hari ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Universitas Pancasakti Chandra Apriansyah, beberapa tamu undangan dari Dinas Terkait, dan para peserta workshop yang berjumlah 60 peserta dari 20 Kecamatan di Kabupaten Garut.
Workshop ini pun menjadi salah satu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang menjadi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menunjukkan kemanunggalan Perguruan Tinggi dengan Masyarakat.
Baca Juga:Bukan Messi atau Ronaldo, Ini Tiga Pemain Termahal di Piala Dunia Qatar 2022Ronaldo, Messi, Guardado dan Ochoa Catat Rekor Bermain di Lima Piala Dunia, Bergabung dengan Gianluigi Buffon
Ketua Pelaksana PKM sekaligus Mahasiswa Magister PAUD Universitas Pancasakti Bekasi Cucu Herawati mengatakan, kegiatan ini sebagai pengembangan keilmuan yang telah mereka dapatkan dari perkuliahan, dan dibagikan kepada seluruh peserta yang hadir.
“Meliputi Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, dan berbasis perkembangan anak. Karena, semua kurikulum yang berbasis kepada anak akan berguna,” kata Cucu.
Dia mengatakan, maksud diadakannya workshop ini karena beberapa lembaga yang ada di Kabupaten Garut harus ada peningkatan kualitas pengembangan kompetensi guru dan pemberdayaan sumber daya alam, manusia, dan budaya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Universitas Pancasakti Chandra Apriansyah mengatakan alasan diadakannya workshop ini adalah, Pemerintah Pusat sedang merancang Kurikulum Merdeka yang menjadi tujuan pendidikan nasional, yaitu Project Profile Pancasila.
“Diharapkan, seluruh warga Indonesia ini menjadi pelajar sepanjang hayat. Ataupun mau belajar sepanjang hayat. Namun, harus sesuai dengan karakteristik dari lembaga maupun daerah masing – masing,” kata Chandra.
Kegiatan ini pun bertujuan untuk sharing pengetahuan kepada para peserta bagaimana membuat suatu inovasi kurikulum PAUD, untuk meningkatkan pengetahuan siswa maupun pengajarnya.
Dia mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini, bisa memberikan pengetahuan dengan baik, baik untuk para pengajar PAUD, Taman Kanak – Kanak (TK), bisa menyisipkan budaya sunda.
Baca Juga:Carlo Ancelotti Tertawa Ditelepon Zlatan Ibrahimovic: Anda Beruntung Memiliki Saya Sebagai PemainKades Ciela Garut Mengundurkan Diri, Camat Bayongbong dan BPD Sebut Atas Permintaan Masyarakat
“Dijalankan di setiap satu lembaga itu untuk melaksanakan pendidikannya. Sehingga, ketika itu dijalankan, maka yang namanya budaya garut tidak menjadi budaya yang surut. Namun budaya yang berkembang. Sehingga, budaya sunda akan mendunia,” katanya.(cat)