Warga Garut Tidak Sabar Menantikan Kick Off Piala Dunia
Stigma negatif dan aksi boikot dari masyarakat global terhadap Piala Dunia Qatar 2022 terus bermunculan pada sepuluh hari menjelang Kick Off. Meski biasanya Piala Dunia kerap disambut suka cita.
Meski aksi biokot Piala Dunia Qatar 2022 mencuat sepuluh hari menjelang kick off, tetapi kondisi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap antusiasme masyarakat Indonesia terhadap event 4 tahunan itu.
Aksi boikot Piala Dunia Qatar 2022 ini muncul mulai dari dari tokoh dunia seperti Eric Cantona, Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter, dan lainnya.
Baca Juga:Peringati Hari Pahlawan, Guru dan Siswa SMKN 2 Garut Lakukan Drama KolosalTelkom University dan Disperindag-ESDM Garut Berkolaborasi dalam Inkubasi Bisnis dan Investor Matching
Masyarakat Indonesia mengaku tetap antusias dan menyambut suka cita pada gelaran Piala Dunia Qatar 2022 pada 20 November.
“Ah gelaran Piala Dunia tetap menarik bagi kami. Gak ada alas an memboikot event bergengsi Piala Dunia. Adapun mengenai permasalahan, saya kira itu harus ditangani berdasarkan konteksnya bagaimana, bukan eventnya,” kata Fauzi, salah seorang pecinta sepakbola asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis 10 November 2022.
Umumnya, level tertinggi turnamen sepakbola internasional mendapatkan sambutan hangat namun edisi kali ini justru berbeda.
Tidak sedikit orang yang meminta agar Piala Dunia 2022 Qatar diboikot. Pasalnya, Qatar sebagai tuan rumah dinilai melakukan kejahatan terhadap hak asasi manusia.
Disway.id (Radar Garut Grup) mengutip dari artikel The Guardian yang terbit pada tahun 2021, dilaporkan bahwa 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka meninggal sejak Qatar terpilih sebagai tuan rumah di tahun 2010 lalu.
Dari temuan tersebut, 37 orang dinyatakan meninggal terhubung langsung dengan proyek konstruksi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar.
Organisasi Buruh Internasional menyatakan bahwa jumlah itu diperkirakan lebih kecil dari jumlah yang sebenarnya.
Baca Juga:Direktur Utama IICO Kuwait Resmikan Masjid di Darussalam Kersamanah GarutPolres Garut Larang Konser Musik Malam Hari
Pasalnya, Qatar tidak mengklasifikasikan pekerja yang tewas karena serangan jantung dan kegagalan pernafasan ke dalam jumlah korban.
Sebagai informasi, serangan jantung dan kegagalan pernafasan merupakan gejala yang timbul akibat bekerja di bawah suhu panas sebagaimana sang tuan rumah berada di wilayah Timur Tengah.