Radar Garut – Piala Dunia Qatar 2022 menjadi gelaran yang spesial bagi turnamen sepakbola internasional khusus nya pada musim panas.
Piala dunia dilaksanakan Di Qatar akan tetapi FiFA terpaksa memindahkan jadwal piala dunia ini ke bulan november sampai desember dikarenakan suhu di Qatar sangat ekstrim pada bulan juni dan juli.
Meskipun sudah dipindahkan suhu di Eropa relatif masih tinggi.
Suhu di Qatar pada bulan November dan Desember diperkirakan paling rendah berkisar di angka 15 derajat Celcius dan paling tinggi 30 derajat Celcius.
Baca Juga:Pelaksanaan Regosek 2022, Wagub Imbau Masyarakat Beri Data ValidRatusan Pengemudi Ojol Geruduk Hotel, Cari Orang Sembunyi, Polisi Bergerak
Adapun rekor tertinggi suhu di negara tersebut pada bulan November adalah 38 derajat Celcius dan 32,7 derajat Celcius di bulan Desember.
Untuk menyikapi hal tersebut, tuan rumah sudah melakukan langkah antisipasi dengan melengkapi tujuh dari delapan stadion dengan AC.
Qatar sendiri mengharapkan bahwa penggunaan AC itu akan membuat para pemain bisa bertanding di suhu 21 derajat Celcius.
Suhu tersebut dinilai paling mudah diterima oleh sebagian besar peserta Piala Dunia 2022 Qatar.
Selain penggunaan AC, langkah lain untuk menanggulangi suhu panas adalah wacana pengunaan water breaks.
Water breaks sendiri sudah pernah diterapkan di turnamen Piala Dunia pada 2014 lalu yang diselenggarakan di Brasil.
Suhu panas di Brasil membuat FIFA menyetujui wacana yang sebelumnya sama sekali tidak pernah mencuat.
Baca Juga:Iwan Bule Soroti Kinerja Main Timnas Indonesia U-20 Usai Menang 3-2 atas Antalyaspor, Bagus atau Jelek?Akal Licik Kuat Ma’ruf Titipkan Dua Pisau Kecil ke Mantan Ajudan Sambo: Langsung Saya Taruh Dapur
Wacana itu digalakkan oleh pelatih Italia kala itu, Cesare Prandelli dikarenakan tuan rumah Piala Dunia memiliki suhu yang panas.
Pertandingan pertama Piala Dunia yang memberlakukan water breaks adalah Portugal vs Amerika yang berlangsung saat suhu mencapai 32 derajat Celcius.
Di menit ke-40, para pemain kedua tim diizinkan untuk menghentikan pertandingan selama tiga sampai empat menit untuk meminum air terlebih dahulu.
Berdasarkan aturan FIFA, water breaks boleh dijalankan apabila pertandingan sudah masuk menit ke-30 dan diselenggarakan dalam suhu yang ekstrim.
Pada 2014 lalu, FIFA Chief Medical Officer, Prof. Jiri Dvorak memberikan pernyataan mengenai alasan pemberlakuan aturan ini.
“Dengan menghormati suhu tinggi di Brasil selama penyelenggaraan Piala Dunia, keputusan yang dibuat berdasarkan dari data sains,” ujarnya.