Belum usai pada Pendidikan 4.0 guru dan peserta didik dihadapkan lagi pada society 5.0. dimana guru dan peserta didik harus mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang terlahir di era 4.0. konsep guru beserta peserta didik sebagai manusia dan basis digital skills yang harus dikuasainya.
Banyak guru dan tenaga pendidik akhirnya bisa mengupdate skill mereka dengan membuat class room virtual, simulasi video pembelajaran serta aplikasi yang membantu dalam proses pembelajaran. Melalui digital skills guru dapat menemukan cara model pembelajaran baru yang bisa diakses berulang oleh peserta didik.
Dengan digital skills yang dimiliki oleh guru dan peserta didik maka membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi actual dan factual sehingga pelaksanaan program asesmen kompetensi minimum yang diterapkan dapat terlaksana dengan baik.
Baca Juga:Pengakuan Petugas Kesehatan Soal Tes PCR Ferdy SamboCara Ambil Bansos PKH Tahap 4 Sebesar Rp 750 Ribu, Ibu Hamil dan Bayi juga Dapat Hak
Selain digital skills, guru secara khusus dikatakan memiliki tanggung jawab terkait digital safety. Dikarenakan kebiasaan peserta didik pada jenjang sekolah dasar masih cenderung mudah dipengaruhi, sehingga guru lebih mudah membekali peserta didik di lingkungan digital (Tomcyk,2019a). Digital safety ini juga merupakan salah satu area framework literasi digital seperti DigCom dan Digital Literacy Global Frame Work (Carretero,Vuorikari,&Punie,2017;UNESCO,2018).
Guru dapat berkolaborasi dengan orang tua terkait digital safety peserta didik. Karena dapat diimplikasikan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi digital, ancaman digital hanya akan terus bertambah, sehingga perlu peningkatan dan pembaharuan berkelanjutan sesuai dengan prinsip pembelajaran seumur hidup dalam pengembangan profesional guru (Mukan,et al.,2019).
Penulis: Cicin Solihati Fitria Firizki, S.Pd.SD Mahasiswi Magister PGSD UPI Tasikmalaya(radartasik.disway/id/pkl/soni)