CIAMIS – Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Garut kecewa berat dengan panitia pekan olahraga provinsi (Porprov) Jabar XIV tahun 2022 untuk cabor tenis meja.
Cabor tenis meja yang sedianya sudah dimulai di Kabupaten Ciamis itu, hingga kini belum dipertandingkan karena terjadi chaos.
Wakil Ketua PTMSI Kabupaten Garut, Opik Saba menjelaskan, sampai sekarang masih terjadi perdebatan antara panitia dengan para kontingan kabupaten/kota.
Baca Juga:Pengakuan Ismail Bolong Bakar Lagi Isu Perang Bintang Polri, Rocky Gerung: Ada Agenda StrategisBharada E, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal Jalani Sidang Lanjutan Secara Bersama Hari Ini
Hal itu lantaran para kontingen protes masuknya Kabupaten Subang dalam cabor tenis meja di Porprov yang diselenggarakan di Kabupaten Ciamis itu.
Opik menjelaskan, mereka menolak masuknya Kabupaten Subang lantaran Subang tidak mengikuti babak kualifikasi (BK) alias tidak lolos dalam BK yang diselenggarakan di tahun 2021 lalu.
Namun Kabupten Subang ini ngotot tetap memasukan atletnya dalam porprov Jabar. Dan PTMSI Kabupaten Garut menilai hal ini menyalahi prosedur yang ada.
“ Dampak kekisruhan tersebut, 16 kontingen dari berbagai kabupaten/kota ramai-ramai mengundurkan diri dari porprov Jabar,” ujar Opik Saba, Senin 7 November 2022.
“ Pada dasarnya dari 16 kabupaten kota hanya satu orang yang memaksakan diri untuk mengikuti porprov. Seharusnya yang berhak mengikuti porprov adalah yang berhak yaitu yang lolos BK pada waktu itu di 2021,” lanjut Opik.
Opik pun merasa aneh dan menilai hal ini ironis. Pasalnya panitia tidak bisa bertindak tegas dan terkesan kalah hanya karena satu kabupaten.
“ Namun kenyataannya, dan ironisnya, hanya satu kabupaten yang tidak mengikuti prosedur, pada akhirnya bisa meng-chaoskan semua kabupaten yang seharusnya pesta tenis meja ini diselenggarakan,” tegasnya.
Baca Juga:Jangan Sampai Kehabisan! Penjualan Tiket KA Libur Nataru 2022/2023 Dibuka Hari Ini, Simak KetentuannyaRichard Eliezer Bertemu Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Persidangan, LPSK Siapkan Pengamanan
“ Saya atas nama PTMSI Garut merasa kecewa atas penyelenggaraan KONI dan yang lainnya. Masa kalah oleh satu kabupaten yang seharusnya ini sudah beberapa kategori dimainkan,” ujar Opik lagi.
Namun demikian, menurut Opik untuk PTMSI Kabupaten Garut sampai saat ini masih bertahan di Kabupaten Ciamis. Pihaknya masih berharap ada keputusan yang adil sesuai prosedur.
Opik juga mengabarkan, untuk GOR tempat pertandingan tenis meja di Kabupaten Ciamis saat ini digembok oleh panitia. “Situasinya darurat,” imbuh Opik.(fer)