Dari hasil bermakrifat itulah Pancasila lahir. Betapa bangga nya mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan hakikat/filosofis terhadap hidupnya atau dalam bahasa lain Pancasila sebagai hasil bermakrifat terhadap hidupnya. Dimana dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan hakikat hidupnya ini bangsa Indonesia menggunakan pendekatan/sudut pandang yang kemudian menjadi pola pikir falsafah Pancasila, sudut pandang tersebut adalah:
1.Monodualistik, monopluralistik
Pandangan monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu merupakan dua unsur yang terikat menjadi satu kebulatan. Manusia terdiri atas pria dan wanita, kehilangan salah satu unsur maka eksistensi manusia akan punah, sehingga pria dan wanita adalah dua unsur yang terikat menjadi satu kesatuan, itulah pandangan monodualistik.
Selain paham mododualistik, bangsa Indonesia juga menganut paham monopluralistik, dimana bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka ragam, seperti terdiri dari suku bangsa dengan adat budayanya yang berbeda-beda, yang memeluk agama dan kepercayaanmasing-masing, tetapi semuanya terikat menjadi satu kesatuan. Sebagaimana semboyan negera kita yaitu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua.
2.Keselarasan, keserasian, keseimbangan
Baca Juga:Tegas! Zelensky Menolak Hadir di KTT G20 Jika Ada Putin, Begini Respon IndonesiaJangan Macam-Macam di Bekasi, 70 Kamera CCTV Dipasang, Gerak-Gerik Masyarakat Terpantau
Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman, damai sehingga akan timbul kentraman lair dan batin. Keselarasan akan terwujud apabila masing-masing melaksanakan tugas sesuai dharmanya. Benturan-benturan tidak perlu terjadi, segalanya berlangsung secara wajar dalamperkembangan alam dan masyarakatnya.
Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama. Alam semesta terdiri atas segala macam makhluk mulai dari benda alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia yang semuanya terikat menjadi satu kesatuan. Unsur yang satu tergantung pada unsur yang lain; ketiadaan salah satu unsur akan menimbulkan kehilangan, kejanggalan dan bahkan akan mengganggu eksistensi keseluruhan. Antara individu dan masyarakat merupakan suatu kesatuan yang tersusun serasi.
Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan bahwa masing_masing unsur yang terlibat dalam hidup bersama dalam hubungan bersama diperlukan dengan sepatutnya. Masing-masing mendapat perlakuan sesuai dengan kodrat, harakat, martabat, tugas, hak dan kewajiban. Dengan terjadingya keseimbangan akan tercipta suasana keadilan.