Kades Pamalayan Sebut Abah Hadi Punya BPJS Kesehatan, Kartu BPNT Diusahakan Diperbaiki Supaya Bisa Dicairkan

Abah Hadi (70) lansia asal Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Kades Pamalayan siap bangun rumah Hadi di tahun 2023 jika diizinkan oleh pihak keluarga
Abah Hadi (70) lansia asal Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Kades Pamalayan siap bangun rumah Hadi di tahun 2023 jika diizinkan oleh pihak keluarga
0 Komentar

Lebih jauh Sutisna menjelaskan, untuk kebutuhan makan sehari-hari, sebetulnya abah Hadi tidak lah terlalu sulit. Abah Hadi mempunyai penghasilan dari kebun dan anaknya pun kerap membantu kebutuhan sehari-hari.

Dengan begitu kata Sutisna, kehidupan abah Hadi relatif normal jika dilihat dari kebutuhan makan sehari-hari.

Bahkan kemarin Kamis (3/11) Sutisna juga mengutus petugas desa memberikan paket sembako untuk kebutuhan abah Hadi.

Baca Juga:Waspada, Pencuri Spesialis Pagar Rumah Berkeliaran, Ini Rumah-Rumah yang Mereka TargetkanKades Pamalayan Garut Siap Bangun Rumah Abah Hadi, Lansia Yang Sebelumnya Sempat Viral Karena Sakit Paru-paru

“Kebetulan di desa ini ada sembako dari Dinas Sosial waktu pasar murah kami menyisihkan khusus bah Hadi, kami kasihkans satu paket,” ujarnya.

Kemudian, soal rumah abah Hadi yang dikatakan tidak layak, Sutisna mengakui bahwa jika dilihat secara fisik, rumah abah Hadi masuk kategori tidak layak. Abah Hadi patut mendapatkan bantuan perbaikan rumah.

Dalam hal ini, Desa Pamalayan siap membantu untuk membangun rumah abah Hadi dan akan dianggarkan untuk tahun 2023 mendatang. Namun demikian, pihaknya akan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak keluarga.

Apakah pihak keluarga bersedia jika dibantu pembangunannya oleh desa atau tidak. Jika memang pihak keluarga terutama anak-anak abah Hadi mempersilahkan, maka desa akan musyawarah dengan tokoh masyarakat untuk gotong royong dan mengalokasikan dari dana desa.

” Nah nanti kalau sudah ada jawab seperti itu, nanti kita akan musyawarah lagi dengan RT RW, kita akan gotong royong dan kita akan anggarkan dari desa. Mudah-mudahan di 2023 bisa terealisasi,” tegas Sutisna.

Dengan apa yang disampaikannya itu, Sutisna berharap masyarakat tidak terlebih dahulu memvonis bahwa desa seolah membiarkan ada warganya seperti abah Hadi.

Sutisna juga dalam hal ini sangat memahami bahwa kebanyakan masyarakat ketika ditanya oleh wartawan atau pihak manapun, terkadang memberikan keterangan yang tidak sesuai. Hal itu lantaran kebanyakan masyarakat orientasinya ingin mendapatkan bantuan sosial.

Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Akut di Jabar Tinggi, Wagub: Jangan Selalu Menyalahkan PemerintahBerbasis Ekonomi Kerakyatan, Bukti Keberhasilan BRI Berdayakan Ekonomi Masyarakat NTT

“Harapan kami ketika ada media atau dari manapun untuk mendapatkan bantuan, tolong lah menjawab pakai hati nurani. Sesuaikan dengan keadaan dan kenyataan,” ujarnya.(fer)

0 Komentar