” Alhamdulillah kemarin pihak kecamatan, pihak desa sudah memperbaiki mudah-mudahan untuk ke depan kartu sembako itu bisa lancar lagi,” ujar Sutisna.
Lebih jauh Sutisna menjelaskan, untuk kebutuhan makan sehari-hari, sebetulnya abah Hadi tidak lah terlalu sulit. Abah Hadi mempunyai penghasilan dari kebun dan anaknya pun kerap membantu kebutuhan sehari-hari.
Dengan begitu kata Sutisna, kehidupan abah Hadi relatif normal jika dilihat dari kebutuhan makan sehari-hari.
Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Akut di Jabar Tinggi, Wagub: Jangan Selalu Menyalahkan PemerintahBerbasis Ekonomi Kerakyatan, Bukti Keberhasilan BRI Berdayakan Ekonomi Masyarakat NTT
Bahkan hari ini Sutisna juga mengutus petugas desa memberikan paket sembako untuk kebutuhan abah Hadi.
“Kebetulan di desa ini ada sembako dari Dinas Sosial waktu pasar murah kami menyisihkan khusus bah Hadi, kami kasihkans satu paket,” ujarnya.
Kemudian, soal rumah abah Hadi yang dikatakan tidak layak, Sutisnas mengakui bahwa jika dilihat secara fisik, rumah abah Hadi masuk kategori tidak layak. Abah Hadi patut mendapatkan bantuan perbaikan rumah.
Dalam hal ini, Desa Pamalayan siap membantu untuk membangun rumah abah Hadi dan akan dianggarkan untuk tahun 2023 mendatang. Namun demikian, pihaknya akan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak keluarga.
Apakah pihak keluarga bersedia jika dibantu pembangunannya oleh desa atau tidak. Jika memang pihak keluarga terutama anak-anak abah Hadi mempersilahkan, maka desa akan musyawarah dengan tokoh masyarakat untuk gotong royong dan mengalokasikan dari dana desa.
” Nah nanti kalau sudah ada jawab seperti itu, nanti kita akan musyawarah lagi dengan RT RW, kita akan gotong royong dan kita akan anggarkan dari desa. Mudah-mudahan di 2023 bisa terealisasi,” tegas Sutisna.
Dengan apa yang disampaikannya itu, Sutisna berharap masyarakat tidak terlebih dahulu memvonis bahwa desa seolah membiarkan ada warganya seperti abah Hadi.
Baca Juga:Anggota Polres Jakarta Selatan Diperiksa Dalam Sidang Hendra Kurniawan CsKonser Dewa 19 di JIS Diundur Hingga Tahun Depan, Ahmad Dani: Ada Miskomunikasi
Sutisna juga dalam hal ini sangat memahami bahwa kebanyakan masyarakat ketika ditanya oleh wartawan atau pihak manapun, terkadang memberikan keterangan yang tidak sesuai. Hal itu lantaran kebanyakan masyarakat orientasinya ingin mendapatkan bantuan sosial.
“Harapan kami ketika ada media atau dari manapun untuk mendapatkan bantuan, tolong lah menjawab pakai hati nurani. Sesuaikan dengan keadaan dan kenyataan,” ujarnya.(fer)