Garut – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Slamet Kabupaten Garut Husodo Dewo Adi mengatakan ada beberapa pasien anak yang diduga mengalami gagal ginjal.
Dugaan penyakit gagal ginjal ini mencuat, karena terdapat gejala – gejala seperti demam, batuk, diare, dan lain – lain yang dialami oleh pasien yang didominasi anak – anak ini.
Husodo mengatakan untuk para pasien ini, pihaknya melakukan diagnosa lebih lanjut, supaya bisa mengetahui apakah pasien tersebut mengalami gagal ginjal maupun tidak.
Baca Juga:Erik ten Hag Respons Komentar Pep Guardiola Usai Laga West Ham United, ‘Ngaco’ Nih Manajer Man City!Platform Merdeka Mengajar Memberikan Kemudahan untuk Guru Lebih Inspiratif dan Inovatif
“Kita tegakkan diagnosanya terlebih dahulu, hari ini atau besok kita sudah dapat kepastiannya gitu dari pemeriksaan labolatoriumnya atau dari segala macemnya,” kata Husodo pada hari senin (31/10/2022).
Untuk jumlah pasien yang dirawat di RSUD Dr. Slamet yang diduga mengalami gagal ginjal ini, dia mengatakan kurang dari 10 pasien dari seluruh wilayah di Kabupaten Garut.
Husodo mengatakan, pihaknya akan memberikan sarana – sarana bagi para pasien tersebut, salah satunya ialah memberikan perawatan cuci darah bagi pasien yang dianggap dalam keadaan gawat.
“Kalau misalnya yang memang gawat, kita lakukan cuci darah gitu. Kalau tidak bisa dirawat di sini, kita juga sudah komunikasi dengan pihak dari RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) untuk dibawa kesana (pasiennya),” katanya.
Husodo pun mengimbau kepada seluruh orangt tua di Kabupaten Garut untuk tidak serta merta memberikan obat kepada anaknya yang tidak mengikuti resep dokter.
Perlu diketahui, dugaan awal penyakit gagal ginjal akut ini didasari oleh penyebaran obat parasetamol sirup yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
Maka dari itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut menyetop peredaran obat – obatan yang berbentuk sirup di seluruh apotek di Kabupaten Garut.(cat)