GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan turut prihatin atas dugaan penyekapan dan penyiksaan asisten rumah tangga (ART) asal Kabupaten Garut oleh majikannya di Kabupaten Bandung Barat.
Dimana dikabarkan bahwa Rohimah (29) ART asal Kabupaten Garut itu mengalami sejumlah penganiayaan oleh majikannya di Perumahan Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Saat ini Rohimah sendiri tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Yudha Puja Turnawan, legislator PDI Perjuangan itu hari ini, Senin 31 Oktober mengunjungi kediaman orang tua Rohimah dan rumah Rohimah di Kampung Cinangor, RT 02 RW 01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan.
Baca Juga:Apresiasi Konsumen Setia Mitsubishi FUSO Selenggarakan Truck Campaign 2022 di GARUTSoal Wacana Duet Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil di Pilpres 2024, PDIP Beri Tanggapan Tegas
Yudha bermaksud menyampaikan belasungkawa atas musibah yang diderita Rohimah. Selain itu Yudha juga bermaksud melihat langsung bagaimana kondisi ekonomi Rohimah dan keluarga.
” Pertama kita mendengar kabar dari berbagai media nasional mengenai ada warga Garut yang jadi ART di Cilame, Ngamprah, Bandung Barat yang mendapat penyiksaan dari majikannya. Tentu saya sebagai anggota DPRD, wakil rakyat Garut, sekarang berkunjung ke keluarga, orang tua ibu Rohimah ikut prihatin atas musibah yang dialami ibu Rohmah,” tegas Yudha.
Dari kunjungan tersebut, Yudha Puja Turnawan melihat langsung kondisi rumah Rohimah yang cukup memprihatinkan. Rumahnya tidak layak huni. Selain itu Rohimah juga diketahui merupakan seorang janda dan punya anak satu.
Selama ini Rohimah menjadi ART di Bandung Barat meninggalkan anaknya di Kampung Halaman demi membiayai hidup anaknya itu.
Melihat kondisi tersebut, Yudha pun tergugah untuk membantu ekonomi Rohimah dengan cara memperjuangkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos RI) agar mendapatkan program atensi Kemensos. Sebagaimana yang selama ini kerap Yudha perjuangkan bagi warga miskin di Kabupaten Garut.
Yudha sudah menjalin komunikasi dengan Kemensos RI khususnya melalui Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi agar Rohimah mendapatkan program atensi kemensos. Yaitu satu program bantuan permodalan usaha (kewirausahaan) agar Rohimah bisa mandiri tanpa harus menjadi ART dan meninggalkan anaknya lagi.