GARUT – Pergerakan tanah menyebabkan longsor yang cukup besar di Kampung Ciseupan, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Selasa malam 25 Oktober 2022 sekitar jam 20.00 wib.
Berdasarkan rilis yang disampaikan Pemerintah Desa Gunamekar, pergerakan tanah tersebut menyebabkan longsoran setinggi 10 meter dan lebar 70 meter.
Longsor tersebut disinyalir karena curah hujan yang terus menerus dalam intensitas lebat.
Baca Juga:Operasional Desa 3 Persen dari Dana Desa Sudah Masuk di Permendes No 8, Begini Kata DPMD GarutProjo: Dr. Masyhudi Sosok Pemimpin yang Menginspirasi
Akibat longsor tersebut, dua bangunan permanen (rumah) tertimbun tanah longsor dan juga empat rumah rusak berat karena reruntuhan material tanah.
Saat ini para korban sudah mengungsi ke tetangga terdekat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan ketika dihubungi melalui sambungan telponnya menyebut tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat longsor tersebut.
Anggota DPRD Garut, Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan dalam keterangannya di lokasi bencana mengatakan, Kabupaten Garut rentan terjadi bencana hidrometeorologi. Bencana banyak terjadi di sejumlah daerah.
Oleh karena itu Yudha meminta Pemerintah Kabupaten Garut bisa melakukan upaya mitigasi bencana yang serius. Yaitu mengedukasi masyarakat bagaimana bisa meminimalisir dampak bencana tersebut.
“Tentu harapan saya pemerintah kabupaten Garut bisa fokus mitigasi becana mengedukasi masyarakat yang rawan bencana hidrometeorologi,”ujarnya, Rabu 26 Oktober 2022.
Selain itu Yudha juga meminta Pemerintah Kabupaten bisa segera menindak lanjuti asesmen yang sudah dilakukan BPBD Garut ini. Yaitu segera melakukan penanganan dengan mengerahkan SKPD terkait untuk recovery.
Diantaranya kata Yudha, Disperkim Kabupaten Garut diharapkan bisa segera mengalokasikan bantuan bahan material bagunan untuk perbaikan rumah warga. Termasuk juga mengerahkan SKPD lain untuk menyalurkan bantuan kebencanaan.(fer)