Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diproyeksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah. Sentuhan digitalisasi dalam business process di Holding Ultra Mikro ini semakin meyakinkan Jay bahwa BRI Group mampu mendongkrak inklusi keuangan di Indonesia.
“Holding Ultra Mikro merupakan terobosan yang inovatif dalam mendorong perekonomian masyarakat. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia, tetapi melengkapi keberadaan human touch dalam kaitannya inklusi keuangan,” ucapnya.
Sementara itu, Arie menyebut BRI senantiasa melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan di era saat ini. “BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformas bagi BRI, yang kami lakukan digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” ungkap Arie.
Baca Juga:Wakil Bupati Garut Bersama Kapolres Sidak Apotek, Periksa Obat yang Mengandung Etilen GlikolYudha Legislator Garut Minta Pemkab Lakukan Mitigasi Bencana yang Serius, Usai Kunjungi Lansia yang Rumahnya Roboh Ditimpa Longsor di Malangbong
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menyampaikan bahwa BRI senantiasa merespon tantangan ekonomi untuk menjaga keberlangsungan usaha pelaku UMKM. Melihat ke belakang, strategi yang ditempuh BRI selama pandemi berhasil mengawal proses restrukturisasi kredit pelaku UMKM dengan nilai mencapai Rp249,33 triliun. Di saat yang bersamaan, BRI menerapkan Langkah business follow stimulus untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah.
Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini kemudian terus mendorong penguatan digitalisasi agar tercipta efisiensi bisnis dan akses layanan yang mudah dijangkau masyarakat di mana saja dan kapan saja. “BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformasi. Digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” kata Amam.
Perjalanan BRI dalam memberdayakan UMKM tidak berhenti sampai di situ saja. BRI terus mendampingi pelaku UMKM untuk mendorong produktivitasnya sehingga ‘naik kelas’. Berbagai inisiatif dilakukan sehingga upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pelaku UMKM untuk semakin memperluas pangsa pasar.
“Sebagai Agent of Development, BRI tidak hanya berkomitmen menciptakan economic value, tetapi juga social value. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI terus berupaya mendorong UMKM naik kelas diantaranya dengan program Rumah BUMN, LinkUMKM, Pengusaha Muda Brilian hingga UMKM Expo(rt) Brilianpreneur” Pungkas Amam.(*)