Gol dari event ini adalah melahirkan 50 IKM dan 25 startup digital yang berkualifikasi dan memiliki standar daya saing pasar serta menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan menghadirkan kolaborasi multistakeholders.
“Inkubasi yang akan diberikan meliputi sepuluh materi pilihan kemudian dilanjutkan dengan proses coaching business selama tiga pekan,” tambah Choiria.
Kepala Disperindag ESDM Garut Nia Gania Karyana mengungkapkan, kegiatan puncak inkubasi bisnis dan investor matching disuguhkan dalam G-Fest 2022 yang merangkum berbagai agenda seperti investor matching, pagelaran budaya, festival kopi, food ethnic, fashion show, baazar, dan konser musik.
Baca Juga:Hayu Jadi Pelanggan PDAM, Perumda Tirta Intan Beri Diskon Untuk Pelanggan BaruDisnakertrans Jabar Luncurkan The New GLIK, Menjadi Solusi Optimasi Info Ketenagakerjaan
“Kami sangat beharap melalui inkubasi bisnis dan investor matching dapat meningkatkan standar IKM dan startup digital serta membangun antusiasme bangga dengan produk lokal. G-Fest dirancang sebagai sebuah wadah untuk para peserta menampilkan produk otentik mereka dan mengakomodir kebutuhan ekonomi kreatif, transformasi digital, dan budaya,” kata Gania.
Sekertaris Disperindag-ESDM Garut Ridwan Efendi menambahkan, pandemi Covid-19 dan instabilitas ekonomi global mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya indeks pendapatan perkapita dan pembangunan berdasarkan data RPJMD Jawa Barat 2013-2018.
Untuk itu, melalui inkubasi bisnis dan investor matching ini diharapkan tercipta percepatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita melalui standarisasi IKM dan startup digital.
“Sehingga terjadi bisnis berkelanjutan dengan melakukan matching antara peserta inkubasi dan investor dan terjadi kolaborasi berbagai stakeholders,” pungkasnya. (Cat)