Menteri Basuki berharap proses pengerjaan redesain Stadion Kanjuruhan dapat diselesaikan antara 3 sampai 4 bulan dan dilanjutkan dengan pekerjaan fisik. “Insya Allah awal tahun 2023 kita mulai konstruksinya sesuai perintah Presiden. Mudah-mudahan dalam 1 tahun sudah dapat diselesaikan pengerjaannya. Kami juga akan membangun monumen untuk mengenang para korban,” kata Menteri Basuki.
Menpora Zainudin Amali menambahkan kunjungan kerja ke Stadion Kanjuruhan dalam rangka kerja bersama antar lintas kementerian sebagai tindaklanjut perintah Presiden Jokowi. Kanjuruhan menjadi satu dari beberapa stadion dengan kapasitas besar yang diprioritaskan untuk diaudit.
“Bapak Presiden memerintah langsung kepada Menteri PUPR untuk melakukan audit. Jadi kami mendampingi Bapak Menteri PUPR,” kata Menpora Zainudin Amali.
Belajar dari Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan menjadi momentum untuk mereformasi pelaksanaan sepakbola Tanah Air. Polri memastikan mengadposi regulasi FIFA dalam mengamankan pertandingan yang digelar. Ada perbedaan standar operasional prosedur (SOP) dalam penanganan massa antara Polri dengan regulasi FIFA. Satu di antaranya adalah terkait gas air mata.
Baca Juga:Mendorong Perusahaan Besar Untuk Berkolaborasi Dengan UMKMAC Milan Siapkan Kontrak Jangka Panjang untuk Stefano Pioli
Dalam regulasi FIFA dijelaskan tidak boleh memakai gas air mata untuk membubarkan massa pada pertandingan sepakbola. Akan tetapi, Polri tetap menggunakannya karena beracuan dengan SOP yang dipegang. Penembakkan gas air mata ke tribune dalam tragedi Kanjuruhan, dianggap menjadi pemicu banyak korban berjatuhan. 132 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mendapat perawatan di rumah sakit.
Tak mau tragedi Kanjuruhan terulang, Polri dilibatkan dalam Tim Task Force atau satuan tugas (Satgas) Transformasi Sepakbola Indonesia yang dibentuk FIFA bersama PSSI. Hal ini karena kepolisian memegang tugas dalam pengamanan pertandingan.
“Transformasi pembenahan sepakbola Indonesia menjadi topik kami tadi bersama FIFA yang bertindak sebagai advisor. Kami siap mendukung dan kemudian langkah-langkahnya Polri sudah siap dengan penyusunan Peraturan Kepolisian untuk kemudian kami harapkan nanti penyusunannya bersama-sama dengan FIFA, AFC, dan PSSI,” kata Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi.
“Tadi sudah disepakati bahwa Task Force akan segera bekerja dan itu akan kami wujudkan sebagaimana yang disampaikan pak ketum PSSI. Ya ada peraturan kepolisian yang akan kami susun dengan mengadopsi dari peraturan FIFA maupun ketentuan lain, setelah kami kumpulkan referensinya ternyata banyak sekali hal yang harus kami sinkronkan,” Agung menambahkan.