BANJAR – Banyaknya lubang galian Pekerjaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan (Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah Kecamatan Langensari Desa Langensari (DAK) tanpa rambu keselamatan dikeluhkan warga.
Lubang galian itu dinilai membahayakan pengguna jalan yang melintas. Pasalnya, pekerjaan galian pemasangan pipa tersebut, berada di pinggir jalan yang membentang di sebagian wilayah kecamatan Langensari Kota Banjar.
Selain minim rambu keselamatan, Pekerjaan yang dilaksanakan dengan Anggaran senilai Rp. 817.053.697 itu diduga juga tidak menerapkan Sistem Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3).
Baca Juga:Rumah Lansia di Malangbong Roboh, Yudha Legislator PDI Perjuangan Berkunjung Bersama CamatBuah Kopi Takengon Aceh sampai ke Amerika Serikat, Ini Buah Pemberdayaan UMKM BRI
Terlihat tidak adanya fasilitas keselamatan kerja, fasilitas keselamatan pengguna jalan, fasilitas pertolongan pertama pada kecalakaan (P3K) di dalam direksikit maupun di lapangan. Para pekerja juaga tidak menggunakan APD (alat pelindung diri).
Asep, warga asal Lakbok yang sedang melintas mengatakan, dirinya harus berhati-hati saat melintasi jalan tersebut karena banyaknya lubang galian tanpa tanda.
“Banyak lubang mas, gak ada tandanya sebagian, kalau pas lewat malam hari gak keliatan ada lubang mas,” katanya.
Asep meminta kepada pihak terkait agar lebih mempertimbangkan faktor keselamatan untuk warga dan juga pengguna jalan agar bisa leluasa tanpa waspada saat melintasi area lubang galian.
“Mohon dipasangin rambu yang jelas mas, biar keliatan, apalagi kalau malam, siang juga gak terlihat,” harapnya.
Mennggapi hal itu, Kepala Bidang Ciptakarya, Dinas PUPR Kota Banjar, Irman Nurachman, ST., M.Ap mengatakan, perihal K3 dan pelengkap lainnya sudah dianggarkan dan tercantum di RAB.
“K3 itu sudah Dianggaran dan K3 kalau gak ada tidak mungkin, permasalahan di lapangan tersebut akan menjadi bahan pengecekan kami ke lapangan,” Rabu 12 Oktober.
Baca Juga:Wartawan Media Cetak di Garut Namanya Dicatut, Lalu Nagih Oplah Koran ke Kantor KecamatanDPC PDI Perjuangan Garut Salurkan Bantuan Bagi 2 Keluarga yang Ditimpa Kebakaran di Desa Sukalaksana Banyuresmi
Menurut Irman, untuk permasalahan K3, dirinya selaku PPK pekerjaan tersebut, sudah berkoordinasi dengan kepala Dinas selaku PA untuk meminta tenaga fungsional untuk memeriksa di lapangan.
“kita masih menunggu hasil inspeksi oleh tenaga Bina Jakon,” jelasnya.
Irman menegaskan, permasalahan K3, dirinya sudah memberikan himbauan kepada pihak perusahaan.
” Itu juga sudah ada himbauan, intinya kita tetap meminta kepada penyedia untuk penerapan k3 termasuk pemakaian APD harus tetap dilaksanakan namun ada beberapa gambaran di lapangan yaitu terkait budaya,” tutupnya.(Anggoro)