radargarut.com, GARUT – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menyebut bahwa perguruan tinggi harus mampu mengevolusi produk dalam negeri.
Tidak hanya mengevolusi produk dalam negeri, Teten Masduki mengatakan hal lainnya yang harus mampu menghadirkan inovasi kreatif di bidang kewirausahaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Teten Masduki mengatakan bahwa banyak kisah sukses kampus di luar negeri dalam mengevolusi produk dalam negerinya. Hal itu hadir dari inovasi kewirausahaan melalui perguruan tinggi.
Menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan contoh bagi kampus-kampus di Indonesia.
Baca Juga:Bahaya! Jangan Mencampur Perasan Jeruk Nipis dengan Kuah Soto PanasOne Piece Anime Terpanjang, Kini Usianya 23 Tahun
“Saya berharap banyak, salah satunya kepada Universitas Garut. Banyak kampus di luar negeri itu mampu menghadirkan inovasi kewirausahaan,” kata Teten dalam acara Peresmian Gedung Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/10).
“Banyak universitas di luar negeri punya laboratorium inovasi yang dapat mengevolusi produk dalam negeri,” tambah Teten.
Kehadiran Gedung Fakultas Kewirausahaan di Universitas Garut, diungkapkannya, diharapkan berkontribusi mencetak jagoan wirausaha di Indonesia.
“Jadi ini (Universitas Garut) kita bisa besarkan menjadi center of excellence untuk mengevolusi kewirausahaan. Karena sekarang itu yang penting bukan produknya, tapi mengembangkan model bisnis termasuk mengembangkan digitalisasi,” ungkapnya.
Teten menyebut, beberapa negara yang dapat dicontoh adalah Korea Selatan. Mereka mampu membangun industri riset lewat perguruan tinggi sehingga mampu meningkatkan omzet pelaku usaha lebih dari 40 persen.
Ia mengaku bahwa Presiden Joko Widodo memberikan tugas kepadanya untuk bisa mencetak 1 juta wirausaha mapan baru pada 2024.
Hal ini kata Teten, berkaitan dengan persentase kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,47 persen.
Baca Juga:PDI-Perjuangan Garut Target Menang di Pemilu 2024Diinisiasi Ade Manadin, Disdik Garut Luncurkan Program SAPINTAS SMSBK
Dengan mencetak 1 juta wirausaha mapan baru, diharapkan di 2024 persentase kewirausahaan dapat meningkat menjadi 3,95 persen. “Bahkan kalau memungkinkan bisa mencapai 4 persen di 2024 nanti,” ungkapnya.
Teten menegaskan bahwa saat ini perguruan tinggi bukan lagi menjadi tempat untuk menjadikan lulusannya menjadi pegawai pemerintah atau swasta.
Itu kata Teten, karena generasi muda saat ini berkeinginan untuk menjadi wirausaha, bukan lagi hanya menjadi pegawai.