GARUT – Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman menyebut bahwa SDN 1 Bunisari yang ambruk disebabkan karena kondisinya sudah lapuk.
Hal itu disampaikan Helmi Budiman ketika mengunjungi SDN 1 Bunisari Selasa 4 Oktober 2022.
“Jadi memang sekolah ini tadi dari bapak ibu gurunya (juga) kepala sekolah, tahun 1983 dibangunnya, jadi memang kalau lihat dari struktur, kemudian juga atapnya juga memang sudah pada lapuk,” ujar Helmi dalam keterangannya kepada media.
Baca Juga:Pantas Saja Ambruk, 6 Kelas SDN I Bunisari Malangbong Sudah RusakRating CSA Melesat Signifikan di 2022, Penerapan ESG BRI Terus Meningkat
Sebelum meninjau sekolah, Helmi terlebih dahulu melayad empat siswa yang mengalami luka akibat ditimpa atap kelas ambruk itu.
Helmi mengunjungi empat siswa tersebut di puskesmas terdekat.
“Tadi saya langsung ke Puskesmas dan sudah ditangani dengan baik, sekarang sudah bisa pulang ke rumah, saya nanti ketemu sama dokternya (katanya ada) luka ya ada dijahit dan pulang dilakukan rawat jalan,” katanya.
Sebetulnya, imbuh Wabup Garut, jumlah kelas di SDN 1 Bunisari sudah mencukupi. Namun, yang kondisinya cukup bagus hanya ada 4 kelas.
“Itu juga sudah harus sebenarnya harus direhab hanya 4 kelas. Jadi kami terpaksa yang digunakan hanya yang 4 kelas ini, 3 kelas yang lainnya tidak boleh digunakan karena saya lihat struktur atapnya sudah lapuk,” imbuhnya.
Guna mengantisipasi hal serupa, Helmi Budiman meminta dinas terkait untuk segera mengantisipasi hal tersebut dan berharap ambruknya atap sekolah yang terjadi di SDN 1 Bunisari ini merupakan kejadian terakhir.
“Jadi semua sekolah harus dilakukan inspeksi, lakukan dengan seluruh kemampuan kita untuk supaya tidak ada lagi yang ambruk, untuk anak-anak (dan) orang tua, saya mohon maaf ya kami insya Allah ya kalau itu saya sudah tugaskan tadi kepala dinas kesehatan (maupun) Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang terbaik (dan) gratis sampai sembuh,” tandasnya. (fer)