Radar Garut – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku saat ini kondisi Pariwisata di Jabar sudah kembali normal pasca diterjang Pandemi Covid 19 pada beberapa tahun lalu. Meski diakui ada keluhan dari Asosiasi wisata yang menyebut pariwisata di Jabar tidaka merata.
Kepala Disbudpar Jabar Benny Bachtiar, menyebut sedang melakukan beberapa upaya untuk membenahi keluhan pariwisata jabar tidak merata tersebut.
Meski begitu, Jenny mengaku bersyukur kondisi pariwisata sudah mulai menggeliat, bahkan kondisi ocupancy atau keterisian kamar hotel yang sering mendekati angka 100 persen.
Baca Juga:Launching Pas Jabar dan Pasar Senja, Pemprov Jabar Harap Bisa Tumbuhkan Industri KreatifInsentif Penanganan Covid-19 untuk Perawat RSUD dr Slamet Nunggak, Nunggu Perbup Dulu Baru Bisa Dicairkan
“Sekarang tingkat Ocupancy hotel-hotel terutama di destinasi wisata itu sudah sering mendekati 90 persen. Jsdi ini (kondisi pariwisata di Jabar) sudah mulai normal,” katanya saat ditemui di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Selasa (4/10).
Meski dengan adanya peningkatan ocupancy tersebut, Benny menjelaskan bahwa destinasi wisata di Jabar hingga saat ini masih dikuasai oleh wilayah Bandung raya
Sehingga agar peningkatan tersebut dapat merata, ia mengungkapkan bahwa pihaknya kini akan memulai melakukan pemikirkan terkait dengan pembangunan wilayah bagi destinasi wisata.
Hal tersebut dilakukan, Benny mengatakan bahwa telah banyak keluhan dari para asosiasi pariwisata di beberapa daerah yang kunjungan wisatawannya dinilai belum merata.
“Karena hari ini destinasi wisata belum merata. Maka, kami sekarang sedang berfikir bagaimana membangun Cirebon raya dan Priangan timur sehingga nanti dari sisi destinasi wisatanya akan bertambah, lalu ada alternatif bagi masyarakat atau wisatawan dan juga tentunya pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya
Sementara ketika disinggung terkait pembangunan pariwisata di wilayah Jabar selatan, ia menuturkan pihaknya saat ini sudah melakukan koordinasi dengan seluruh kepala dinas yang berada di wilayah tersebut.
Koordinasi tersebut dilakukan, sebagai bentuk tidak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 terkait pengembangan Kawasan Rebana dan Jabar Selatan
Baca Juga:Ratusan Rumah di Desa Cipareuan Garut Butuh Perbaikan, Kades Ajukan RutilahuBIN Jabar Buka Vaksinasi Covid-19 Hari ke-7 di Garut, Warga Kersamenak Bahagia Dapat Sembako
“Jadi mereka sudah sepakat untuk segera membuat konsepnya didalam kajian-kajian teknis. Dan dari kajian-kajian itu kita bisa tindak lanjut untuk pembangunannya. Sehingga, kita sedang kebut hari ini,” pungkasnya (jabarekspres.com/pkl/Rendi)