Radar Garut – Momen peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) 2022 disambut dengan aksi bersih-bersih serentak oleh puluhan ribu warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) se -Jawa Barat, Jumat (30/9). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian LDII terhadap permasalahan sampah yang menjadi permasalahan terbesar dalam lingkungan.
Dengan mengusung tema “Mencintai Bumi adalah Keniscayaan, Memelihara dan Melestarikan Bumi adalah Kewabijan”, aksi bersih-bersih LDII Jawa Barat dipusatkan di Masjid Baitul Mustajab, Rancasari, Kota Bandung. Serta diikuti puluhan ribu warga LDII yang tersebar di 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat.
Mereka serentak membersihkan halaman sekitar, masjid, majelis taklim, aula dan pondok pesantren.
Baca Juga:Ridwan Kamil Bantu Pengobatan Warga DepokDanseskoau Hadiri Farewell Party Perwira Siswa Negara Sahabat
Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia mencapai 21,88 juta ton pada 2021. Berdasarkan sumbernya, rumah tangga menyumbang paling banyak terhadap sampah nasional, yakni sebesar 42,23%.
Untuk itu, Ketua DPW LDII Prov. Jabar, Dicky Harun, memandang WCDI 2022 menjadi momentum bagi LDII untuk mengedukasi warganya mengenai pentingnya memilah sampah untuk mengatasi persoalan lingkungan global.
“Salah satu kegiatan World CleanUp Day kali ini adalah bagaimana kita menanamkan kepada warga, mengenai pentingnya memilah sampah. Ada sampah organik, anorganik, dan sampah B3,” jelasnya.
Dicky memandang rumah tangga memiliki peran strategis dalam penanganan sampah. Pasalnya, jika setiap keluarga mampu menangani sampah organiknya di rumah masing-masing dan tidak harus berakhir di TPA, maka sebagian besar masalah sampah sudah teratasi.
“Kami menanamkan bagaimana caranya sampah itu selesai di lingkungan rumah tangga, atau setidaknya diminimalisir,” tambahnya.
Dicky mencontohkan Ponpes Minhajurrosyidin yang berada di bawah naungan LDII, berhasil mengelola sampah dengan baik sehingga menjadi zero waste.
“Di pondok-pondok pesantren binaan LDII, beberapa diantaranya punya alat pembakaran sampah mandiri, dan mampu mengelola sampah sendiri. Contohnya, Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, bahkan mampu mengelola sampah dengan baik,” jelasnya.
Baca Juga:Perda APBD Perubahan Jabar 2022 DisahkanTegaskan Komitmen di KIB, PPP Jabar Siap Berperan Aktif Menangkan KIB
Menurutnya, aksi peduli lingkungan warga LDII Jawa Barat dapat menggugah semangat masyarakat untuk turut peduli terhadap lingkungan terutama permasalahan sampah. Karena hal menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita semua harus peduli dengan melestarikan bumi. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,” ujarnya.