Di tengah pembicaraan kami, Hendra menelepon.
”Koran kita hilang di pasar,” katanya.
“Hilang? Maksudnya gimana?”
“Ada yang memborong di agen-agen.”
“Waduh? Kapan tahunya?”
“Sejak pagi. Jam 7-an sudah banyak pelanggan yang lapor koran tak diantar. Kami cek ke agen ada yang membeli koran kita dengan harga mahal. Bahkan dengan ancaman dan paksaan. Untung tak semua agen mau,” kata Hendra.
“Terus?”
“Kami batalkan koran yang tadinya buat promosi.”
“Cukup?”
“Tak cukup. Tapi lumayanlah…”