GARUT – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Putri Tantia meradang. Kemarahannya muncul tatkala menanggapi kondisi tiga ruang kelas di SDN Dunguswiru II, Kecamatan Bl Limbangan, Kabupaten Garut yang rusak parah.
Sampai sekarang Pemkab Garut belum juga memperbaiki kelas rusak di SDN Dunguswuru II tersebut.
“Secepatnya akan saya sampaikan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terkait hal tersebut. Agar proses perbaikan secepatnya dianggarkan dan dilakukan secara realistis,” Tegas Putri Tantia saat dikonfirmasi radargarut belum lama ini.
Baca Juga:New Xpander Cross Punya Keunggulan Dibanding Mobil SekelasFaizal Assegaf Sarankan Najwa Shihab Rangkul Nikita Mirzani
Tidak hanya mendorong kepada pihak dinas, Putri juga menyampaikan kekesalannya kepada pihak sekolah. Pasalnya, setelah dirinya mengecek, ternyata yang salah adalah Pihak sekolah tidak mengisi dapodik dengan benar. Sehingga, pemerintah tidak mengetahui adanya ruang kelas yang rusak. Bahkan di laporannya menjelaskan keadaan sekolah semuanya dalam keadaan baik.
Setelah dicermati, Jelas Putri, nampaknya kondisi pendidikan di Dikdas permasalahanya sama, sekolah tidak mengisi data Dapodik dengan benar.
“Ternyata permasalahan di atas, berefek pada tidak dapatnya bantuan DAK berbentuk RKB untuk Sekolah-sekolah Dikdas di Kabupaten Garut.”, ujarnya.
Maka, selaku Anggota DPRD Garut Komisi IV selanjutnya akan mengusulkan pada Bupati supaya diadakan Diklatsus Operator sekolah. Yang mana, melalui diklat tersebut, bertujuan untuk upaya perbaikan persoalan Dapodik di Garut bisa terselesaikan dan dapat menjadi Pusat Informasi yang valid.
Diketahui Akibat kerusakan tiga ruang kelas tersebut, pihak sekolah masih kekurangan sarana prasarana. Termasuk ruang guru, ruang belajar dan perpustakaan. Sementara, toilet sekolah pun terpaksa dijadikan tempat penyimpanan mebeuler yang masih layak agar suatu saat bisa terpakai kembali. (LAN)