GARUT – Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, meninjau kondisi terkini lokasi bencana yang terjadi di Garut bagian Selatan.
Berdasarkan hasil tinjauannya, Helmi Budiman mengatakan bahwa ada dua bencana yang terjadi yakni banjir di Kecamatan Pameungpeuk dan longsor di Kecamatan Cisompet dan Cihurip.
“Nah ini untuk yang longsor ada rumah satu yang hancur, kemudian ada satu korban yang meninggal dunia, satu lagi dirawat di rumah sakit, ini saya mohon doa ya untuk kedua orang ini yang masih dirawat mudah-mudahan sehat, yang meninggal diterima iman islamnya,” ujar Wabup Garut di sela-sela peninjauannya di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jum’at (23/9/2022).
Baca Juga:Istri AHY Kenang 2 Periode SBY Berkuasa, TNI sampai Polri Dinilai ‘Makmur’: Sekarang Malah BBM yang NaikIbnu Arabi, Pengajar Cinta Kasih di Tengah Konflik
Selain itu, Helmi Budiman mengungkapkan jika rumah hingga sekolah juga ikut terdampak akibat bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Cisompet.
“Nah ini sedang dilakukan pembersihan-pembersihan, mudah-mudahan kita berharap dalam dua hari ini sudah dibersihkan sarana-sarana umum (yang terdampak),” ungkapnya.
Sementara, untuk banjir yang terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Wabup Garut menilai jika banjir kali ini lebih besar dibanding banjir yang terjadi tahun 2020 lalu. Meski begitu, ia mengatakan jika saat ini seluruh penghuni rumah yang terdampak sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Ada 40 rumah yang mengungsi, mudah-mudahan ini sekarang kita sedang berusaha semaksimal mungkin agar kita bisa segera bersihkan dan segera dapat ditinggali lagi,” katanya.
Akibat bencana yang terjadi di Garut bagian selatan ini, imbuh Wabup Garut, banyak sarana umum yang terdampak dan mengalami kerusakan, contohnya jembatan hingga jalan yang putus.
“Nah ini (jalan) yang putus itu yang di Cihurip (dan) Singajaya itu vital, karena itu menghubungkan antara dua kecamatan, yang itu besar jalannya (ada) di Cihurip, kemudian juga yang di Cisompet ada yang putus yang haurkoneng, jadi jembatan yang putus itu, kemudian jembatan yang putus ini banyak, jembatan lagi didata dulu,” imbuhnya.
Ia menyampaikan jika pihaknya akan menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yang dimulai sejak hari ini.
Baca Juga:Kerabat Sultan Deli Bertemu dengan Yusril Bahas Masalah Tanah Kesultanan di Sumatera UtaraKunker ke Majalengka, Puan Maharani Diteriaki Presiden: Ini Respons Mereka Secara Alami
“Jadi kita tetapkan mudah-mudahan 7 hari selesai, kita tetapkan dulu karenakan supaya gerak kita bisa leluasa,” tandasnya.