Sosok Ini Ungkap Keberadaan Bjorka, Mengaku Baru Saja Bertemu

Sosok Ini Ungkap Keberadaan Bjorka, Mengaku Baru Saja Bertemu
Keberadaan Bjorka terungkap oleh seorang mengaku bernama Emo. Ia telah bertemu dan merasa bangga.-Tangkapan Layar-
0 Komentar

Diketahui hacker Meki mengunggah data yang berjudul ‘26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC‘.

Berikut pernyataan yang ditulis hacker Meki dalam unggahanya itu.

“Berisi dokumen penting seluruh Kepolisian Negara Republik Indonesia termasuk data kepesertaan kepolisian di seluruh Indonesia,” tulis Meki, dikutip Disway.id pada Kamis, 22 September 2022.

Tampak jelas adanya beberapa data yang dibocorkan seperti nama, pangkat, jabatan, nomor handphone, NIP, NIK, hingga dokumen-dokumen penting.

Baca Juga:Jadwal FIFA Matchday 2022: Timnas Indonesia vs CuracaoKapolri Resmikan Program Prioritas ETLE Nasional di 34 Polda dan ETLE Mobile

Tak hanya itu saja, hacker Meki juga melengkapi unggahannya itu dengan menyertakan sejumlah sampel data.

Ditambah lagi adanya logo Direktorat Kriminal Khusus dalam unggahan hacker Meki itu.

Akan tetapi tidak diketahui secara pasti dan belum ada penjelasan dari data yang dibobol tersebut, apakah hanya dari direktorat itu saja atau ada yang lain.

Tercatat ada sebanyak 26.263.105 data yang diduga sukses dicuri hacker Meki pada bulan September 2022

Setelahnya keseluruhan data itu diklaim telah terjual dengan biaya sebesar US$ 2.000 atau sekitar Rp 30 juta.

Sang hacker juga menyebut bahwa ia menerima pembayaran dari pembelian datanya itu dalam bentuk Bitcoin atau Cryptocurrency lainnya.

Polri disebutnya telah membangun server atau website sederhana dengan menggelontorkan uang yang banyak.

Baca Juga:KPK Tetapkan 10 Orang Tersangka Kasus Suap di MA, Termasuk Hakim AgungPersija Jakarta Tak Terkalahkan di 9 Pertandingan Liga 1

“Karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola,” pungkas sang hacker.

Bahkan beberapa data yang ia punya telah berani dijual hacker Meki dengan harga yang terbilang terjangkau.

Alasan hacker Meki menjual data atau dikumen pribadi dari Polda Metro Jaya lantaran ia menilai kondisi polisi di Indonesia tidak lagi bekerja dengan benar.

“Tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin,” ungkap hacker Meki.(disway)/MG11

0 Komentar