Mengapa Usia Pasien Serangan Jantung di Indonesia Lebih Muda dari AS, Eropa dan Jepang, Ini Jawabannya

Mengapa Usia Pasien Serangan Jantung di Indonesia Lebih Muda dari AS, Eropa dan Jepang, Ini Jawabannya
Ilustrasi serangan Jantung -Martin Büdenbender dari Pixabay/FIN.co.id-
0 Komentar

Walaupun penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi nomor satu di dunia. Akan tetapi kondisi ini bisa dihindari.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP (K), FIHA, FSCAI, rahasianya adalah pencegahan.

Kata dr. Amir, cara mencegah penyakit jantung adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan rutin.

Baca Juga:Artis Prilly Jadi Dosen UGM, Ini Mata KuliahnyaIni Perasaan Timnas Curacao Setibanya di Indonesia, Langsung Curhat di Media Sosial

“30 menit sekali jalan sudah sangat cukup, sampai keluar keringat,” kata dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

“Faktor berat badan menjadi sangat penting yang disesuaikan dengan tinggi badan (menjaga IMT tetap normal 18,5-24,9),” lanjutnya dalam diskusi RS Medistra HealthTalk bertajuk “Mengenal Penyakit Jantung Koroner”.

Sementara menurut Asosiasi Jantung Amerika dikutip dari medical.newstoday, ada berbagai cara untuk menurunkan risiko serangan jantung, yaitu:

– Menghindari atau berhenti merokok

– Memiliki pola makan yang seimbang dan sehat

– Berolahraga secara teratur

– Mengelola diabetes , kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi

– Membatasi asupan alkohol

– Menjaga berat badan

– Hindari stres atau praktikkan cara untuk menguranginya

Penerapan pola makan sehat juga mencakup konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans merupakan langkah penting untuk mengurangi kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit arteri koroner.

Tingkat kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri atau aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

0 Komentar