Berbeda dengan tokoh yang mendukungnya. Misalnya, Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan: Ibnu Arabi adalah salah satu Waliyullah yang Arifbillah, Ulama al-‘Amilin. Semua orang sepakat, Ibnu Arabi adalah ulama paling alim di zamannya, dalam berbagai disiplin ilmu dialah pionernya bukan pengikut. Dia paling kukuh bersandar pada Sunnah Nabi (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Haditsah, Lebanon, 2009: 215).
Hemat penulis, pemikiran tokoh agung sekaliber Ibnu Arabi sangatlah dibutuhkan, terutama berdasarkan konteks sosial-politik yang berkembang di zamannya. Umat muslim butuh pemikiran segar keislaman yang mengajarkan perdamaian dan cinta kasih. Perang Salib menandai konflik agama yang memakan korban nyawa manusia yang tak terbilang. Jika teologi agama manapun lebih mengedepankan konflik dan kebencian dari pada cinta dan perdamaian, maka kehidupan manusia di muka bumi akan jadi korbannya.(DISWAY)/MG10