JABAREKSPRES.COM – Istilah Brain fog kini sedang viral dan banyak digunakan orang. Istilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang sedang mengalami kabut otak. Atau sedang mengalami penurunan kinerja dan produktivitas dalam berpikir, berkreativitas, berkarya, bahkan luput dalam mengingat hal-hal kecil.
Kabut otak bisa terjadi pada setiap orang. Meski bukan kondisi atau gejala medis yang serius dan berbahaya, tetapi kabut otak bisa membuat orang mengalami tekanan batin, kekhawatiran, hingga berujung terganggunya kesehatan mental.
Bahaya brain fog bagi pekerja dan kreator, tentu akan sangat dirasakan. Apalagi yang bekerja dengan target atau deadline. Kondisi Brain fog bisa menjadi penghambat yang serius. Bila tidak ditangani dengan cepat dapat berakibat dengan memperburuk kondisi tubuh dan juga mental.
Baca Juga:Tips Mengatasi Hambatan Saat Akan Meraih Kesuksesan, Patut DicobaViral Pembentukan Dewan Kolonel, Dibalas Dewan Kopral, Ganjarist Tanggapi Begini
Berikut tanda atau gejaya yang menjadi penyebab seseorang mengalami brain fog, penting untuk diketahui supaya tidak asal melakukan self-diagnosis. Seperti yang dilansir dari yoursay.id.
1. Multitasking
Istilah bahasa Inggris ini memang terdengar cukup keren, but it is indeed not as good as it looks like, multitasking atau kerja ganda adalah kecenderungan orang memaksa diri melakukan juggling terhadap tugas-tugas yang ingin diselesaikan demi mengedepankan target yang ingin dicapai atau ingin meningkatkan produktivitas kerja.
Tetapi, pengimplementasian multitasking tak sedikit membuat seseorang akhirnya mengalami stres berat, seperti dilansir American Psychological Association (APA), multitasking menurunkan sedemikian produktivitas dan waktu kerja sebanyak 40% dari yang semestinya.
Tak sampai disitu saja, para multitasker akan mendapati hasil pekerjaannya jadi kurang memuaskan.
Nah, dari stres yang meningkat ini akan menyebabkan kamu mengalami brain fog dengan gejala-gejala yang disebutkan tadi, apabila dirimu membiasakan multitasking.
2. Pola makan tak sehat
Dalam upaya untuk tidak melewatkan sedetik pun waktu berharga, tak sedikit pekerja akhirnya memiliki pola makan yang buruk seperti lebih memilih makan di restoran cepat saji, alih-alih masak sendiri.
Lebih buruknya lagi, kebanyakan pekerja keseringan makan camilan yang tidak sehat di atas meja kantor. Biasanya, camilan yang mengandung tingkat garam dan lemak jenuh yang tinggi seperti keripik dan gorengan, akan membuat otak lemot dalam berpikir.