JAKARTA,– Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat, angka kematian akibat kasus (CFR) virus corona (Covid-19) di Indonesia masih di atas rata-rata kasus global.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Erlina Burhan menilai, bahwa kondisi itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah untuk meningkatkan pelacakan kontak dan perawatan pasien.
“Secara global CFR di bawah 2 persen, sementara angka Indonesia sekitar 2,7 persen. Jadi masih di atas rata-rata dunia,” kata Erlina dalam acara diskusi daring dilansir dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa 20 September 2022.
Baca Juga:Jenazah Azyumardi Disalatkan di UINDirjen Kemenkominfo Bandingkan Pembangunan Infrastruktur Jokowi vs era SBY.
Erlina meminta pemerintah untuk tetap waspada dan memberikan imbauan kepada para warga lanjut usia (lansia) terinfeksi Covid-19 yang memiliki komorbid agar dirawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
“Meski gejala klinis yang dilaporkan hanya batuk dan demam misalnya tetap waspada,” ujarnya.
“Warga juga diharapkan mampu tetap menjaga protokol kesehatan sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19,” sambungnya.
Selain itu, Erlina juga mencatat, mayoritas pasien Covid-19 yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yakni para lansia.
“Rata-rata warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, dan warga yang belum menerima vaksinasi Covid-19,” terangnya.
Bersamaan dengan itu, Erlina memastikan bahwa Indonesia belum keluar dari pandemi Covid-19. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang harus dipenuhi Indonesia, seperti penurunan kasus Covid-19 yang signifikan hingga kematian di bawah 5 kasus.
“Jadi kurva penurunan kasus itu flat, jangan riak-riak lagi, itu dari segi kasusnya dan diharapkan angka kematian rendah,” pungkasnya.
Baca Juga:Jokowi resmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Hari Ini.Namanya Masuk Bursa Cawalkot Bandung, Atalia : Tidak Boleh Ada Dua Matahari di Keluarga Kami
Dapat disampaikan, dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus kematian Covid-19 sempat mengalami kenaikan dan konsisten di atas 20 kasus kematian per hari yang terjadi selama 13-16 Maret.(DISWAY)/MG7