Petani Garut Dapat Sosialisasi Penguatan Akselerasi Ekspor dalam Mendukung Gratieks

Petani Garut Dapat Sosialisasi Penguatan Akselerasi Ekspor dalam Mendukung Gratieks
0 Komentar

GARUT – Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok dan Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menggelar Bimtek “Penguatan Akselerasi Ekspor Dalam Mendukung Gratieks ( Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor)” di Hotel Augusta Garut, Sabtu 17 Seotember.

Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan menjelaskan, Gratieks merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang sedang dijalankan tahun ini. Gratieks merupakan gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

” Pesertanya masyarakat umum yang berprofesi sebagai petani. Ada juga kader PDI Perjuangan yang kesehariannya bertani,” ujar Yudha.

Baca Juga:Ridwan Kamil Pastikan Jabar akan Jadi Percontohan Mobil ListrikDukung Putusan Presiden, Ridwan Kamil Keluarkan SK agar Daerah Gunakan Kendaraan Berbasis Listrik

Dalam bimtek ini Doktor Novriawansyah. SP, M.Si dan drh Ai Srimulyati, M.Si menjelaskan fungsi Balai Besar Karantina dalam mata rantai ekspor dan impor komoditas pertanian.

Yudha menjelaskan, berdasarkan Peraturan dari Organisasi Perdagangan dunia ( World Trade Organization ) komoditas pertanian bisa diekspor kalau sudah memenuhi SPS Measures atau Persyaratan Sanitari dan Fitosanitari antara lain seperti kualitas produk, pengepakan, penandaan, dan persyaratan keamanan pangan ( bebas residu pestisida).

” Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok selaku otoritas karantina memiliki peran strategis untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk pertanian tanah air mampu bersaing, karena Balai lah yang berhak mengeluarkan sertifikasi fitosanitari sebuah komoditas yang akan diekspor,” jelas Yudha.

“Di Balai pula jendela informasi produk pertanian yang dibutuhkan negara lain,” tambah Yudha.

Narasumber yang ada menjelaskan pula bahwa setiap petani jangan berkecil hati untuk memulai ekspor walau belum memiliki perusahaan.

” Selama petani menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) yaitu budidaya tanaman yang baik sesuai dengan standart yang ditentukan menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi oleh semua orang, maka pihak balai akan membantu proses ekspor. Pihak balai akan sangat terbuka untuk berkomunikasi intensif dengan para petani,” ungkap Yudha.

” Sebagai anggota DPRD Garut saya sangat mengapresiasi Bapak Ono Surono yang begitu peduli untuk membangun literasi petani garut agar memahami langkah langkah untuk mengekspor hasil taninya.

0 Komentar