Mahfud sendiri baru saja menggelar pertemuan tertutup dengan bersama Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Hinsa Siburian, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Mahfud mengatakan, sejauh ini belum ada data negara yang sifatnya rahasia yang diretas. Mahfud mengklaim bahwa data-data yang dibocorkan oleh akun Bjorka hanya data-data yang sifatnya umum.
“Yang ini data-data umum yang sampai detik ini belum ada yang dibobol. Motifnya gado-gado, politik, ekonomi dan sebagainya. Motif kayak gitu tidak ada yang terlalu membahayakan,” ujar Mahfud.
Baca Juga:Buruh Pabrik Tahu di Garut Bunuh Rekannya Karena Alasan iniKebakaran Ruko Jalan H Nawi, 14 Mobil dan 60 Personil Pemadam Diturunkan
Mahfud mengatakan, pembentukan satgas ini untuk antisipasi peretasan data rahasi negara. Hal ini juga diamantkan oleh UU tentang perlundungan data yang hampir selesai dibahas di DPR.
“Kita membuat satgas untuk berhati-hati. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk membangun sistem yang lebih,” imbuhnya.
Sebelumnya, akun Bjorkan membocoran data-data pribadi sejumlah pejabat negara, mulai dari Mahfud MD, Puan Maharani, Menkominfo Johnny G Plate, Hingga Anies Baswedan.
Data pribadi seperti nomor NIK, alamat hingga nomor telepon dan sanak saudara dibocorkan oleh Bjorkan melalui chanel Telegramnya.
Polisi
Aparat kepolisian menangkap seorang pemuda berinisial MAH (21), warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun- Jawa Timur pada Rabu 14 September 2022 pukul 18.30 WIB.
MAH ditangkap diduga terkait hacker Bjorka yang belakangan ini aktif membocorkan data-data pribadi hingga data negara.
Belum ada informasi resmi terkait kelanjutan penangkapan pria tersebut. Hingga saat ini, pemuda yang disebut-sebut sebagai penjual es itu, kini masih menjalani pemeriksaan di Polres Madiun.
Baca Juga:All New Honda HR-V dan All New Honda BR-V Raih Rating Keselamatan Tertinggi ASEAN NCAPDorong Perizinan Cepat, Disbudpar Sosialisasi TDUP Berbasis OSS RBA
Kadiv Humas Polri Pol Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan keterkaitan pemuda yang ditangkap itu dengan hacker Bjorka.
“Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja semuanya timsus,” kata Dedi, Kamis 15 September 2022.
Dedi mengatakan bahwa pemuda tersebut masih diperiksa.
“Belum. Belum disimpulkan seperti itu karena masih didalami timsus, saya tidak berkompeten menjelaskan sebelum timsus nanti setelah selesai bekerja,” ujar Dedi.