JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden dengan sejumlah syarat.
Pernyataan Anies Baswedan yang menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden itu, diungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Singapura.
Menurut Anies Baswedan, dirinya siap mencalonkan diri sebagai presiden, asalkan ada dukungan dari partai politik. Sebab, itu menjadi syarat mutlak.
Baca Juga:PSI Sebut 76,7 Persen Publik Puas dengan Kinerja Polri Dalam Penanganan Kasus Pembunuhan Brigadir JWagub DKI Bisa Kurangi Beban BBM yang Semakin Tinggi
Seperti diketahui, sosok Anies Baswedan selalu masuk dalam rangking tertinggi dalam survei yang dilakukan berbagai pihak.
Karena itu, Anies Baswedan dijagokan dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Kendati demikian, dukungan partai tentunya dibutuhkan untuk mengusung Anies Baswedan dalam pencalonan tersebut.
“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya,” katanya kepada Reuters, dalam sebuah wawancara di Singapura.
Disampaikan Anies Baswedan, dirinya memang bukan anggota partai. Tetapi, hal ini menjadi keuntungan tersendiri.
Pasalnya, dengan bukan anggota partai politik manapun, dirinya memiliki kebebasan dan ruang untuk berkomunikasi dengan beragam partai.
“Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas,” kata Anies, yang pernah menjadi menteri pendidikan dan rektor universitas.
Baca Juga:Masih Dibekap Cedera Paul Pogba Terancam Tak Masuk Skuad Prancis di PD Qatar 2022Ibu Ini Curiga dengan Kondisi Anaknya Ternyata ‘M ‘Lakukan Perbuatan Dosa Itu
Seperti diketahui, Anies Baswedan kini sedang berada di Singapura. Di negara tetangga, pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat menerima penghargaan Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura.
Sejak tahun 1991, 31 tahun yang lalu, Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) mengundang tokoh dari berbagai negara, untuk menjalin kolaborasi dan dialog mendalam dengan para pemimpin di Singapura.
Mereka yang menerima penghargaan tersebut dipilih dengan memperhatikan rekam jejak. (radarcirebon)/(MG13)