GARUT – Berdasarkan saran dari Anggota DPR RI Komisi IX, Nurhayati, bahwa dalam penanganan stunting itu mesti memerlukan kerjasama semua pihak.
Tak terkecuali dalam hal ini kalangan masyarakat umum juga diharapkan berkotribusi dalam penanganna stunting. Salah satunya adalah dengan membentuk bapak dan bunda asuh dari kalangan pengusaha atau masyarakat mampu.
Hal itu disambut baik oleh Komandan Kodim (Dandim) 0611/Garut Letkol Czi Dhanisworo.
Baca Juga:Eko Kuntadhi Tetap Dibawa ke Jalur Hukum?Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 Matchday 2
Dandim Garut ini rencananya akan mengajak para pengusaha dan stakeholder terkait untuk menjadi bapak asuh bagi anak penderita stunting.
Hal itu ditegaskan Dandim ketika menghadiri sosialisasi Anggota DPR RI Komisi IX hj Nurhayati tentang percepatan penurunan stunting di Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Kamis 15 September 2022.
” Tentunya nanti kita akan bekerja sama dengan para stakeholder dan juga pengusaha ataupun wirausaha yang ada di sekitar lokasi yang akan kita jadikan bapak asuh stunting di desa tersebut,” ujar Dandim.
Nantinya para Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan digerakkan menjadi pendamping bersama bapak asuh tersebut.
” Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan jadi pendamping supaya anak yang stunting tadi dapat menjadi anak yang berguna menuju Indonesia emas,” ujarnya.
Sementara itu Nurhayati, menyebut bahwa prioritas dalam penaganan stunting adalah deteksi secara dini terhadap balita penderita stunting.
” Tentunya prioritas utama kita harus deteksi dini, yaitu menemukan dari sasaran anak blaita yang ada di Kabupaten Garut, kita harus deteksi dari semua anak,” ujarnya.
Baca Juga:Denise Chariesta 4 Tahun Jadi Pelakor Akui Menyesal Seperti Dalam Lingkaran SetanJokowi Sebar BLT saat Kenaikan Harga BBM, Bagus Lanjutkan
” Lalu setelah itu kita mengambil langkah apa yang harus dilakukan. Apakah pengobatannya, apakah dia cukup dengan makanan bergizi, apakah dia harus diobati, apakah harus diberikan tambahan vitamin dan lain lain,” ujarnya.(fer)