RADAR GARUT – Pemuda yang satu ini bacok lawan hingga tewas saat tawuran di Depok.
Tawuran kembali pecah di Kota Depok hingga menimbulkan korban jiwa.
Pemuda yang dihadirkan polisi ke hadapan publik ini adalah tersangka yang bacok lawan saat tawuran di kawasan GDC Kota Depok, Senin (12/9).
Pemuda berinisial IB itu akhirnya buka suara, dia mengungkapkan alasannya hingga tegas membacok AZ (20) menggunakan celurit saat tawuran di Depok.
Baca Juga:Tol Cisumwadu Beroperasi Akhir Oktober 2022Tiket Pertandingan Persib vs Persija
“Kepada keluarga korban saya minta maaf sebesar-besarnya,” kata IB di Polres Metro Depok, Rabu (14/9), dilansir radarcirebon.com dari JPNN.
Diketahui, sebelumnya telah terjadi tawuran antarpelajar di kawasan GDC Kota Depok melibatkan sekolah Budi Utomo (Budud) 6 Albest dengan YPPD.
Aksi tawuran ini menyebabkan satu korban jiwa berinisial AZ (20). Korban meninggal dunia akibat luka bacok yang dialaminya.
Kepada polisi IB, pelaku yang bacok lawan saat tawuran di Depok, mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukannya bersama rekan-rekannya tersebut.
Dirinya mengaku sudah dua kali tawuran, yang pertama di Bojonggede dan kedua di kawasan GDC.
“Sudah dua kali (tawuran), pertama di Bojonggede,” ujarnya.
Saat membacok AZ, IB mengaku tak berniat untuk membunuh korban, melainkan hanya sebatas salam perkenalan saja.
“Tidak ada niat (membunuh), saya cuma ingin memberikan salam perkanalan saja,” ungkapnya.
Baca Juga:BRI Kolaborasi dengan Syngenta6 Kategori Baru AMI Award ke 25 Sudah Kantogi Sebanyak 4.156 Lagu
Sebelumnya, Polres Metro Depok mengamankan pelaku tawuran berinisial IB yang terjadi pada Senin (12/9) di Jalan Boulevard GDC, Kecamatan Sukamajaya, Kota Depok.
Tawuran antarpelajar ini melibatkan sekolah Budi Utomo (Budud) 6 Albest dengan YPPD Kota Depok, hingga mengakibatkan satu pelajar berinisial AZ (20) meninggal dunia akibat luka bacok.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar menjelaskan teman korban sempat berbohong kepada keluarga korban, bahwa luka bacok yang dialami korban akibat perbuatan begal.
“Jadi, ada teman korban yang berbohong, saat di rumah sakit dia menjelaskan kepada orang tua korban bahwa yang bersangkutan menjadi korban begal, bukan tawuran,” jelas Kapolres Metro Depok, Rabu (14/9).