JAKARTA, – Tokoh Papua Natalius Pigai meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi perhatian terhadap kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap 4 warga Mimika, Papua.
Sebah, kasus mutilasi itu melibatkan sebanyak 6 oknum TNI Angkatan Darat dan 3 warga sipil lainnya.
Pigai berharap Presiden Jokowi memberi perhatian terhadap kasus itu seperti memberi perhatian terhadap kasus Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
Baca Juga:Kasus Oknum TNI Mutilasi Warga Mimika, Polda Papua: 9 Pelaku Ditahan, 1 BuronJapan Open 2022: Kata Kevin/Marcus Sukses Gilas Wakil Malaysia: Kita Beruntung
“Biadab!. tunggu suara @jokowi seperti alm Joshua. Jokowi kalau diam maka menyetujui kejahatan Aparat Militer di Papua,” ujar Pigai lewat akun Twitter pribadinya, dikutip Rabu 31 Agustus 2022.
Pigai menduga, oknum TNI yang terlibat kasus mutilasi tersebut karena ada komando. Pigai juga mendesak Komnas HAM memberi perhatian terhadap kasus itu.
“Pembunuhan yang melibatkan lebih dari 5 orang tidak mungkin tanpa komando maka Komnas HAM harus usut sebagai dugaan pelanggaran HAM berat,” ucapnya.
Menurut Pigai, jika Jokowi diam dengan kasus mutilasi ini, maka Jokowi seolah menyetujui kejatahan yang dilakukan aparat militer.
“Mana suara @jokowi seperti alm Joshua. Jokowi kalau diam maka menyetujui kejahatan Aparat Militer di Papua,” ucapnya.
Ternyata salah satu korban dari 4 korban mutilasi adalah simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Korban yang diidentifikasi bernama Leman Nirigi ini aktif mencari senjata api dan amunisi untuk KKB.
Baca Juga:Program Kartu Prakerja Lanjut Hingga 2023Inilah Gejala Umum Penderita Tulang Keropos
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
“Dari hasil penyelidikan diketahui salah satu korban atas nama Leman Nirigi adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika,” kata Musthofa Kamal dalam keterangannya, dikutip Selasa 30 Agustus 2022.
Ada pun jumlah korban dalam kasus ini sebanyak 4 orang. Mereka masing-masing bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi, dan Atis Tini.
Kasus pembunuhan dan mutilasi ini melibatkan 6 oknum TNI AD. Saat ini keenam oknum TNI AD ini telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara tersangka lain dari warga sipil Papua berinisial APL alias J, DU, RL dan RMH yang masi buron.
Motif Pembunuhan dan Mutilasi