JAKARTA,- Politikus Partai Demokrat, Andi Arief menilai, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hampir pasti sudah tidak adil. Sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai bermanuver mendukung bakal calon tertentu.
“Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya –selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe–. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan,” tulis Andi Arief di Twitter pribadinya, Senin 29 Agustus 2022.
Andi Arief mengatakan, Jokowi mendukung bakal calon tertentu dengan beralasan sebagai haknya. Lain sisi, Jokowi juga akan menolak pencalonan Anies Baswedan.
Baca Juga:BRI Liga 1 2022/2023 Arema FC vs Persija Jakarta: Singo Edan Kalah 0-1 Dari Macan KemayoranManfaat dan Efek Samping Daun Salam!
“Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak,” kata Andi Arief.
Andi Arief menyebut, Jokowi boleh bermanuver dukung Ganjar Pranowo, tetapi yang berhak mencalonkan Ganjar atau tidak adalah PDI-P
“Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Pesiden, tapi pengambil keputusan di Partai,” tutur Andi Arief.
Presiden Jokowi sejauh ini belum menentukan pilihannya untuk Pilpres 2024. Jokowi juga meminta relawannya untuk tidak terburu-buru menentukan calon untuk Pilpres 2024.
“Banyak yang bisik-bisik ke saya, ‘Pak niki dukung sinten nggeh?’ (pak ini dukung siapa ya?), lalu saya jawab santai mawon, ojok kesusu. Ojok ngante keliru (jangan sampai salah),” ujar Jokowi di sela sambutannya saat menghadiri kegiatan relawan “Sapulidi” di Surabaya, Minggu sore 21 Agustus 2022.
Menurut Jokowi, Pemilihan Presiden pada 2024 masih jauh sehingga tidak perlu ditentukan sekarang.
“Yang penting sekarang urusan ekonomi diselesaikan dulu secara bersama-sama,” ucap orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Baca Juga:Khasiat Luar Biasa Daun Kelor bagi Kesehatan!Ahsan/Hendra Sedih Gagal di Final Kejuaraan Dunia 2022
Pada kesempatan sama, Jokowi meminta para relawan untuk selalu menjaga silaturahim, bersatu dan kompak agar tidak keliru menentukan pemimpin di masa depan.
.”Sapulidi ini adalah kapal besar yang memiliki banyak massa. Oleh sebab itu sebagai penumpang harus kompak, erat berangkulan dan menjaga persatuan,” kata dia.(fin/MG4)