JAKARTA – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI dinilai sangat baik karena mampu menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ini dilakukan melalui pemberdayaan pelaku ekonomi dari level terkecil yang masuk dalam segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Apresiasi tersebut diungkapkan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza. Menurutnya KUR sebagai stimulus ekonomi dari pemerintah memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. Selain meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap kredit perbankan, KUR berdampak pada penguatan ketahanan dan percepatan pemulihan bisnis UMKM yang dapat menjaga taraf hidup para pelaku usaha di segmen tersebut.
Anggota dewan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu pun mengutip riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 terhadap KUR yang disalurkan BRI. Di mana KUR berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha, mendorong terjadinya pengeluaran dan meningkatkan keuntungan bersih para pelaku UMKM.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Monumen Perajin Bendera Merah Putih Leles di GarutTiga Rumah Dilanda Kebakaran, Legislator PDI Perjuangan Bersama Dinsos Garut Ringankan Beban Korban
Selain itu KUR juga berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM, berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi.
“KUR memberikan dampak besar terhadap peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Penyaluran KUR mendongkrak kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha, memberikan dampak sosial yang tinggi, seperti meningkatnya kesejahteraan keluarga, dan dampak lanjutan terhadap komunitas usaha,” ujarnya.
Penyaluran KUR juga berimplikasi positif terhadap meningkatnya produktivitas usaha nasabah dengan peningkatan sebesar 32,94%. KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha. Di mana peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73%, dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16%, sedangkan penerima KUR Super Mikro sekitar 18,2%.
Tak hanya aspek ekonomi, KUR pun dinilai faisol sangat berdampak positif pada aspek sosial. Sebanyak 29,63% nasabah KUR mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya. Sekitar 27,33% juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR.
“Program KUR pun ternyata mampu mendorong kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Faisol.