GARUT – Warga Kampung Saruni, Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, mengharapkan dukungan Dinas Perikanan dan Peternakan untuk pengembangan ternak domba dan unggas.
Warga yang tergabung dalam kelompok tani ” Semangat Bangkit Sejahtera” itu saat ini tengah mempersiapkan ternak domba dan unggas yang berkelanjutan.
Budi Santoso, Ketua Kelompok Semangat Bangkit Sejahtera mengatakan, Ia memiliki cita-cita bisa membantu petani setempat yang selama ini terkadang vakum dalam usahanya. Terutama ketika musim kemarau.
Baca Juga:PDI Perjuangan Garut Bergerak Masif Kejar Target Kepengurusan Tingkat RWKetua Komisi VI DPR RI Apresiasi Penyaluran KUR BRI, Jaga Ketahanan Ekonomi
Petani setempat kata Budi, ketika memasuki kemarau tidak memiliki usaha, karena sawah yang selama ini diandalkan merupakan wilayah tadah hujan. Ketika musim kemarau petani setempat tidak bisa mengelola sawahnya.
Oleh karena itu, Budi ingin petani setempat juga bisa mengembangkan ternak unggas dan domba, dengan maksud roda perekonomian warga setempat bisa berjalan kendati musim kemarau.
Untuk itu, Budi mengharapkan bantuan Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Perikanan dan Peternakan untuk mendukung upaya itu.
Budi juga sudah mengajukan sejumlah proposal kepada Dinas Perikanan dan Peternakan Garut, yaitu bantuan domba, unggas dan perikanan.
Diharpakan ajuannya itu bisa dikabulkan dan tentu ini juga upaya membantu Pemerintah Daerah dalam pengentasan kemiskinan.
Budi sendiri, selama ini memiliki pengalaman panjang di dunia ternak unggas yaitu ayam broiler. Kurang lebih sudah 8 tahun Budi menekuni ternak ayam.
Jika sebelumnya dia bekerjasama dengan perusahaan, maka sekarang ini Budi ingin merintis usaha sendiri.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Monumen Perajin Bendera Merah Putih Leles di GarutTiga Rumah Dilanda Kebakaran, Legislator PDI Perjuangan Bersama Dinsos Garut Ringankan Beban Korban
” Nah sekarang saya mencoba mandiri, dari modal sampai dengan pemasaran saya sendiri. Saya mendekati Dinas supaya kerjasama mensejahterakan peternak,” ujarnya.
Budi pun mengaku komunikasi dengan Kepala Dinas Peternakan sudah ditempuh. Berhubung wabah PMK sempat melanda tampaknya menjadi kendala yang cukup berarti.
” Berhubung proposal saya sudah masuk di Februari, ya jadi tadinya kita mau dapat domba dorper cuma ada musim PMK, tu jadi diharapkan setelah beresnya PMK mungkin di 2023,” katanya.
Ketika ditanya apakah ajuan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari Dinas, Budi belum bisa memastikan hal itu. Ia sangat mengharapkan Dinas mempertimbangkan karena cita-citanya ini benar-benar untuk pengembangan ekonomi warga.