GARUT– Ribuan warga tumplek ke Lapang Pangbarakan Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut mengikuti karnaval, menyaksikan hiburan rakyat pencak silat dan Surak Ibra, Selasa (16/8). Karnaval dan penampilan pencak silat berlangsung meriah.
Ketika menjelang atraksi seni tradisional Surak Ibra, sempat terjadi insiden perkelahian. Pihak panitia dan Kades Kertajaya Tatan Asmara, turun dari panggung mengamankan situasi.
” Seni tradisional Surak Ibra harus dilestarikan.Jangan dinodai oleh insiden perkelahian. Bila situasi dan kondisi tidak tertib dan tidak aman, kegiatan bisa dihentikan,” kata Tatan Asmara Kades Kertajaya.
Baca Juga:Rayakan Hari Kemerdekaan, BRI Resmikan Menara BRILian Berkonsep Green dan Smart BuildingPeserta Bimbingan Perkawinan di KUA Cibatu Membludak
Menurut Tatan Asmara, seni tradisional Surak Ibra di Kertajaya sudah diakui berbagai pihak. Pengakuan semacam itu melalui proses panjang. Surak Ibra sudah menjadi seni khas Kertajaya, bukan seni perorangan atau kelompok.
Tatan Asmara yang juga Ketua Seni Surak Ibra Kertajaya menuturkan, Surak Ibra berdiri dan berkembang di Kertajaya sejak tahun 1928. Surak Ibra merupakan jenis kesenian khas yang bisa menarik penonton ribuan orang.
Pihak Panitia HUT Kemerdekaan RI ke 77 Desa Kertajaya, Selasa (16/7) terkejut.Karena usai berpidato diatas panggung, Tatan Asmara mendadak jatuh sakit. Yang bersangkutan dilarikan ke Puskesmas Cibatu, untuk mendapat pengobatan dan perawatan.
Melihat Kades dilarikan ke Puskesmas, atraksi Surak Ibra dibatasi hingga pukul 14.30.
Warga Kerasukan Disembuhkan
Seni tradisional Surak Ibra Kertajaya, bukan sembarang seni. Karena ketika terompet ditiup dan dogdog ditabuh, banyak yang mendadak kerasukan seperti kesurupan. Personil Surak Ibra mendampingi yang kerasukan dan berupaya menyembuhkannya.Ada yang kerasukan minta telor dan kelapa muda.Setelah keinginannya dipenuhi, mendadak sadarkan diri.
Diantara yang kerasukan termasuk penonton wanita dan pria.Bahkan ada penonton dari Jabal Desa Mekarsari, sulit disembuhkan setelah kerasukan. Tokoh masyarakat Kertajaya yang mendalami seni Surak Ibra turun tangan melakukan penyembuhan dan penyadaran.
Ayah tokoh warga yang melakukan penyembuhan, berupaya menyadarkan warga yang kerasukan. Proses penyembuhan berlangsung belasan menit.
Baca Juga:Tiga Ruangan Kelas SDN 2 Cibunar HancurCegah Penyelewengan Dana Desa, Camat Bayongbong Bentuk Tim Monitoring
Menurutnya, seni Surak Ibra Kertajaya mampu menarik ribuan penonton dari berbagai daerah. Ada penonton dari luar Kertajaya yang mendadak kerasukan, karena tertarik ilmu Surak Ibra serta yang bersangkutan memiliki ilmu yang mirip sama.