Mencuri atau Menguntil Adalah Penyakit Mental, Inilah Penjelasannya

Mencuri atau Menguntil Adalah Penyakit Mental, Inilah Penjelasannya
Ilustrasi kleptomania -OpenClipart-Vectors-Pixabay
0 Komentar

2. Campuran emosi

Setelah mencuri, Anda mendapatkan rasa senang dan lega. Terkadang, Anda mungkin merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut, tetapi kamu masih tidak bisa mengendalikan keinginan tersebut.

Ketika Anda menderita kleptomania, kamu cenderung mencuri saat sendirian, dan kebiasaan itu spontan.

Sebaliknya, pencurian kriminal direncanakan dengan baik dan mungkin melibatkan orang lain. Selain itu, setelah mencuri, Anda tidak akan menggunakan barang yang kamu curi dan malah akan memberikannya atau menyimpannya.

3. Gangguan adiktif

Baca Juga:Ibu Curi Coklat di Alfamart Mengaku Telah Mengancam Karyawan dan Minta MaafInilah Harga Suzuki S-Presso Yang Resmi Meluncur di GIIAS 2022

Mencuri bisa menyebabkan otak melepaskan dopamin, pemancar yang menyebabkan perasaan senang. Mencuri merangsang sensasi menyenangkan yang mendorong Anda untuk melakukannya berulang kali sebagai perasaan emosional atau psikologis.

Semakin Anda menikmati kesibukan yang datang dengan pencurian, makin kamu ingin melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional atau fisik dalam hidup.

4. Masalah dengan serotonin

Serotonin adalah bahan kimia otak alami yang membantu mengatur suasana hati dan emosi.

Ketika otak tidak memiliki kadar hormon yang cukup, itu menyebabkan Anda mengembangkan perilaku impulsif.

5. Masalah kesehatan mental

Mencuri bisa karena rendah diri, cemburu, depresi, gangguan makan, dan tekanan teman sebaya.

Masalah sosial seperti isolasi dan pengucilan juga bisa menciptakan kekosongan emosional.

Anda mungkin melihat perilaku impulsif untuk membuktikan kemandirian kamu atau mendapatkan kesenangan dari tindakan tersebut.

Terkadang, itu karena Anda ingin bertindak melawan teman dan keluarga.‌

6. Riwayat keluarga

Baca Juga:Jika Cristiano Ronaldo Kembali Bersikap Buruk Manchester United Ancam PecatDisdik Jabar Usulkan Ki Hajar Jadi Tokoh Pendidikan, Pengabdiannya Tanpa Pamrih Hampir Setengah Abad

Memiliki orang penting lainnya seperti orang tua atau saudara kandung dengan gangguan obsesif-kompulsif, kleptomania, atau gangguan penggunaan zat bisa meningkatkan risiko Anda terkena kleptomania.

7. Penyakit mental

Dalam kebanyakan kasus, orang dengan kleptomania juga memiliki penyakit mental lain seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan makan. Bisa juga karena gangguan kepribadian atau gangguan penggunaan zat. (Radarcirebon)/(MG2)

0 Komentar