PEMALANG, Sejumlah ruangan di Kantor Bupati Pemalang, Jawa Tengah, disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adanya penyegelan di kantor bupati Pemalang tersebut terlihat stiker warna putih merah dengan logo KPK dan bertuliskan “Dalam Pengawasan KPK” lengkap paraf penyidik tertempel di akses sejumlah ruangan tesebut.
Penyegelan ini seiring kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT), Kamis 11 Agustus 2022 yang digelar KPK di Jakarta.
Dalam operasi tersebut, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo (MAW) diamankan.
MAW disebut terkena OTT di Jakarta.
Salah seorang sumber membenarkan kabar penangkapan tersebut.
Baca Juga:Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2022/2023 Pekan ke-4Gelar Fazzio Youth Project di Seluruh Indonesia, Yamaha Ajak Para Generasi Muda
Diketahui, KPK menggelar OTT di Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah.
Terkait hal ini, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku belum mendapat informasi resmi dari stafnya soal giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut.
“Saya belum dapat informasi ada OTT dari staf,” singkat Alexander Marwata saat dikonfirmasi.
Bupati Pemalang sendiri dikabarkan diamankan di Jakarta.
Selain Bupati Pemalang, tim KPK juga mengamankan sejumlah pihak lainnya.
Tidak hanya menangkap sejumlah pihak, tim juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan tindak pidana korupsi.
Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri masih enggan merespons soal kabar OTT terhadap Bupati Pemalang tersebut.
KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan dalam OTT tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum mendapatkan informasi adanya bupati Pemalang terjaring KPK tersebut.
Namun Ganjar menegaskan hal itu sebagai peringatan.
Baca Juga:GIIAS 2022, Suzuki Luncurkan Baleno Terbaru!Kadisdik Jabar Minta Kepsek dan Komite Sekolah Perkuat Sinergi
“Saya menunggu perkembangan yang ada ya. Tapi sebelum kejadian ini kita sudah berkomunikasi dengan mereka (para kepala daerah). Saya selalu ingatkan, kerja sama kita dengan para penegak hukum dan KPK sudah terlalu sering,” kata Ganjar di sela acara Jagongan Bareng Ajaib di Hotel Tentrem, Semarang.
Ganjar menegaskan, KPK sudah berkali-kali melakukan edukasi dan sosialisasi bahkan sudah tergolong kode atau peringatan.
“Mereka (KPK) menyampaikan, mengingatkan, dan kadang-kadang KPK datang berikan edukasi komunikasi, kadang sosialisasi ke kami itu kasih kode sebenarnya, hati-hati ya di Jateng, umpama, ada jual beli jabatan, ada lho di Jateng yang main proyek. Ada lho yang seperti ini. Begitu ya kira-kira,” ujarnya.