Radar Garut – sebuah hadist meriwayatkan bahwa amalan manusia dilaporkan pada hari Kamis.
Makanya Kamis termasuk hari istimewa, karena sebab pada hari ini, amalan setiap manusia dicatat dan dilaporkan kepada Allah SWT.
Maka, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan berpuasa sunah di hari Kamis.
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Zaid itu, sebagai berikut:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ: أَىُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ: ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Baca Juga:Timnas U-16 akan Berhadapan dengan Vietnam di Laga Final Piala AFF 2022!Makanan Indonesia yang Serupa Dengan Makanan Korea!
Artinya: “Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai).
Nah, agar hari Kamis anda tetap manis; penuh dengan keberkahan, Allah mengampuni dosa-dosa Anda, serta engkau dijadikan Allah sebagai orang-orang yang bertakwa, bacalah doa yang pernah dibaca oleh Sayyidah Fathimah di bawah ini.
Berikut doa hari Kamis yang dipanjatkan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى وَالعَمَلَ بِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُوَّتِكَ لِضَعْفِنَا وَمِنْ غِنَاكَ لِفَقْرِنَا وَفَاقَتِنَا وَمِنْ حِلْمِكَ وَعِلْمِكَ لِجَهْلِنَا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَأعِنَّا عَلَى شُكْرِكَ وَذِكْرِكَ وَطَاعَتِكَ وَعِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allahuma innii’ as aluka hudaa wattuqaa wal’afaafa wa ghinaa wal’amala bima tuhibbu wathardaa, allahumma innii.as aluka mon quwwatika lidha’finaa, wamin hilmika wa’ilmika li jahlinaa, allahumma shalli’alaa muhammadin wa’aali muhamadin, wa’ainnaa ‘alaa syukrika wa dzikrika, wa thaa’atika wa’ibaadatika, birahmatima yaa arhamar raahimiin
Artinya: “Ya Allah aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan ala yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami. Ya Allah sampikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.” (jun). (radarcirebon)/(MG2)