GARUT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito) sebagai mitra pembangunan. Kerjasama itu berupa penyelenggaraan pembekalan bimbingan teknis (bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Kegiatan bimtek itu disampaikan kepada 55 orang narasumber IKM yang terdiri dari Pengawas Sekolah dan Koordinator Wilayah KKG (Kelompok Kerja Guru) di Kabupaten Garut.
“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Bakti Barito yang secara aktif membantu mensukseskan kegiatan bimbingan teknis terkait Implementasi Kurikulum Merdeka. Kami sangat berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di kabupaten Garut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, Selasa (2/8).
Baca Juga:Tingkatkan Produksi Jagung Nasional, Pemerintah Dorong Perluasan Lahan Baru Untuk Penuhi Kebutuhan Nasional dan EksporTujuh Pejabat Dirotasi, Bupati Minta Kerja Maksimal Jelang Akhir Jabatannya
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pembekalan dilakukan secara hybrid di Kantor Disdik Garut dan dihadiri Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Sekolah Dasar, Kepala Kurikulum, Koordinator Wilayah dan Pengawas Sekolah, para narasumber bimbingan teknis dan diikuti secara daring oleh Sekolah Dasar di seluruh Kabupaten Garut.
“Kegiatan bimtek akan berlangsung secara luring selama 4 hari sampai Jumat (5/8). 55 orang narasumber yang hari ini mendapatkan pembekalan materi Kurikulum Merdeka selanjutnya akan memberikan bimbingan teknis IKM kepada 1.431 SD yang berada di 10 titik di seluruh pelosok Garut,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian A Purbasari menjelaskan bahwa pembekalan kemarin dilakukan tim Bakti Barito melalui Yayasan Bakti Pendidikan Unggul. Kegiatan itu pun menggandeng berbagai macam ahli di bidang konservasi kenekaragaman hayati dan ahli geodesi untuk siklus hidrologi sebagai pemateri pembekalan.
Ia menyebut bahwa kegiatan itu sebagai wujud kepedulian Bakti Barito yang senantiasa peduli terhadap pendidikan dan lingkungan hidup di seluruh Indonesia.
“Selain bimbingan Kurikulum Merdeka, kami juga memberikan pembekalan mengenai pendidikan lingkungan hidup yang meliputi pengelolaan sampah, konservasi keanekaragaman hayati dan siklus hidrologi, sebagai penguatan profil pelajar Pancasila, mengingat konteks alam garut yang dikelilingi gunung-gunung, hutan, hingga pantai laut selatan,” sebut Dian. (*)